Suara.com - Insiden terbakarnya mobil listrik Wuling Air EV di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, pada 5 Juli 2025, mengejutkan banyak pihak.
Dalam video yang viral di media sosial, mobil mungil tersebut terlihat mengeluarkan asap dari kap depan sebelum akhirnya dilalap api hingga hanya menyisakan rangka.
Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini memicu kekhawatiran publik terhadap potensi bahaya kendaraan listrik.
Pihak Wuling menyatakan bahwa komponen baterai dan motor listrik tetap utuh, sehingga dugaan awal mengarah pada korsleting kelistrikan di bagian depan mobil.
Meski mobil listrik dikenal ramah lingkungan dan efisien, mereka tetap memiliki risiko kebakaran. Ketahui lebih lanjut tentang alasan mobil listrik bisa terbakar.
![Mobil listrik Wuling Air EV terbakar di Bandung pada Sabtu 5 Juli 2025. [Instagram/Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung UPTD Selatan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/07/27489-wuling-air-ev-terbakar.jpg)
Penyebab Mobil Listrik Terbakar
Meski dikenal ramah lingkungan dan efisien, mobil listrik tetap memiliki risiko kebakaran yang unik. Berikut adalah beberapa penyebab utama yang dapat memicu insiden tersebut:
1. Thermal Runaway pada Baterai Lithium-Ion
Baterai mobil listrik dapat mengalami reaksi kimia tak terkendali yang disebut thermal runaway. Ketika suhu meningkat drastis, pemisah internal baterai bisa rusak dan memicu korsleting, menyebabkan api menyala hebat.
Baca Juga: Ramai Rem Terbakar di SUV YU7, Xiaomi: Normal, kok!
2. Overcharging dan Pengisian Daya Tidak Tepat
Mengisi daya melebihi kapasitas atau menggunakan charger yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan baterai menjadi terlalu panas. Ini meningkatkan risiko kebakaran, terutama jika sistem manajemen baterai tidak berfungsi optimal.
3. Kerusakan Fisik pada Baterai Akibat Benturan
Kecelakaan atau benturan keras bisa merusak struktur internal baterai. Jika elektroda bersentuhan langsung, reaksi berantai bisa terjadi dan memicu kebakaran yang sulit dipadamkan.
4. Gangguan Sistem Kelistrikan
Korsleting pada kabel, konektor longgar, atau modifikasi kelistrikan yang tidak sesuai standar bisa menjadi sumber api. Komponen seperti DC-DC converter dan power distribution unit di bagian depan mobil sangat rentan terhadap korsleting.
5. Sistem Pendingin Tidak Berfungsi
Jika sistem pendingin baterai atau motor listrik tidak bekerja dengan baik, suhu bisa meningkat secara signifikan. Overheating ini bisa merusak komponen dan memicu kebakaran.
6. Cacat Produksi atau Kualitas Baterai Rendah
Kesalahan manufaktur seperti kontaminasi atau material yang tidak stabil dapat menyebabkan sel baterai gagal dan terbakar. Oleh karena itu, penting memilih kendaraan dari produsen terpercaya.
7. Lingkungan Ekstrem dan Kurangnya Perawatan
Paparan suhu tinggi, parkir di bawah terik matahari, atau kelembapan ekstrem bisa memperburuk kondisi baterai. Ditambah dengan minimnya perawatan berkala, risiko kebakaran pun meningkat.
Penjelasan Wuling Soal Tragedi Air EV Terbakar di Bandung
Disampaikan Maulana Hakim selaku Aftersales Director Wuling Motors, pihaknya sudah berhasil melakukan komunikasi dengan konsumen terkait melalui dealer setempat dan telah sepakat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut perihal asal usul penyebab kejadian ini bersama pihak pihak terkait.
Namun demikian, lebih juah dijelaskan Maulana bahwa, komponen baterai tegangan tinggi yang terletak di bawah kabin mobil dan motor listrik yang berada di bagian belakang Air EV yang terbakar ditemukan dalam kondisi yang utuh dan normal usai proses pemadaman selesai.
Oleh karenanya dapat dipastikan bila komponen tersebut tidak ada kaitannya dan juga bukan pemicu dari insiden ini," tegasnya kepada Suara.com, Senin (7 Juli 2025).
Dengan demikian, tambah Maulana, investigasi yang lebih dalam tetap berjalan dan difokuskan terhadap area kap depan untuk dapat mengetahui penyebab mobil terbakar. "Kami mohon untuk dapat menunggu perkembangan selanjutnya," pungkasnya.