Setelah kedua belah pihak melakukan deal, maka pihak pertama tak jarang membantu perihal adminstrasi seperti surat-surat kelengkapan mobil.
Mobil akhirnya siap dipakai setelah berpindah tangan.
Namun, ada segudang hal yang perlu diwaspadai bagi para pembeli.
Tak jarang iklan-iklan yang terpasang di jalan raya maupun media sosial terkait penjualan mobil bekas adalah iklan palsu.
Membeli mobil bekas ke pemilik langsung akhirnya rentan terhadap terjadinya penipuan.
Pembeli akhirnya harus waspada dan jeli terkait para pemilik mobil yang hendak menjual mobil mereka.
Pembeli juga harus teliti terhadap kondisi mobil yang dibeli agar tak berujung kecewa.
Membeli langsung ke showroom: Aman dan bergaransi

Showroom atau dealership umumnya bersifat resmi dan diawasi oleh penegak hukum dalam operasional mereka.
Artinya, mereka lebih mudah diawasi untuk mencegah adanya penipuan.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga 7 Seater Terbaik Dibawah Rp 100 Juta, Murah dan Nyaman
Fakta tersebut akhirnya membuat membeli mobil di showroom lebih aman. Bahkan, tak jarang mobil yang dijual di dealership telah mengantongi garansi untuk mencegah adanya unit cacat.
Pembeli akhirnya tak perlu khawatir kecewa karena mobil yang mereka beli telah bergaransi dan kualitasnya terjamin.
Kekurangannya, membeli mobil bekas di dealership tak leluasa dalam negosiasi, tak seperti kala membeli secara perseorangan.
Ada beberapa dealership mobil bekas yang tak memberikan peluang untuk negosiasi harga karena sudah paten.
Berkaca dari kelebihan dan kekurangan masing-masing dari membeli mobil perseorangan maupun ke dealership, para pembeli akhirnya dituntut untuk bisa menyesuaikan kebutuhan masing-masing.
Kontributor : Armand Ilham