Suara.com - Pasar hatchback kompak di Indonesia selama ini didominasi oleh Honda Brio. Mobil bensin mungil ini punya reputasi sebagai kendaraan harian yang efisien, lincah, dan ramah di kantong.
Namun, persaingan segera berubah arah dengan rencana masuknya BYD Atto 1, mobil listrik mungil asal Tiongkok yang dikenal juga sebagai BYD Seagull di China, Dolphin Mini di Amerika Selatan, dan Dolphin Surf di Eropa.
Menurut Autobuzz, BYD Atto 1 akan ditawarkan di Indonesia dalam dua varian, dengan harga mulai dari Rp218 juta hingga Rp233 juta.
Ini artinya, Atto 1 masuk di segmen harga yang sangat dekat dengan Honda Brio RS CVT yang kini dibanderol sekitar Rp250 jutaan.
Perbedaan mendasar tentu ada pada sumber tenaga. Brio masih mengandalkan mesin bensin 1.2L 4-silinder DOHC dengan tenaga 90 hp dan torsi 110 Nm, sedangkan Atto 1 hadir sebagai kendaraan listrik murni yang menghasilkan tenaga 74 hp dan torsi 135 Nm dari motor listrik depan.
![BYD Seagull atau yang menggunakan nama Dolphin Mini di Brazil kabarnya akan segera meluncur di Indonesia. [Dok BYD]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/10/88471-byd-seagull.jpg)
Secara performa, Brio lebih unggul di tenaga puncak, namun Atto 1 menang di torsi instan yang khas dari kendaraan listrik.
Hal ini membuat akselerasi awal Atto 1 terasa lebih responsif, cocok untuk stop-and-go di kemacetan kota.
Bahkan jika dibandingkan dengan Brio manual, sensasi dorongan Atto 1 tetap terasa lebih agresif di kecepatan rendah.
Apalagi Atto 1 juga mendukung pengisian cepat DC, memungkinkan pengisian baterai dari 30 persen ke 80 persen hanya dalam waktu 30 menit.
Baca Juga: BYD Seagull Mau Masuk Indonesia tapi Ganti Nama, Harganya Bikin Brio Ketar-ketir
Dalam hal ukuran, Atto 1 sedikit lebih besar. Panjangnya 3.780 mm dan wheelbase 2.500 mm, lebih lapang dibanding Brio yang hanya 3.640 mm panjang dan wheelbase 2.345 mm.
Lebar Atto 1 juga lebih besar, yang memberi keuntungan pada kabin dan ruang kaki penumpang belakang. Ketinggian keduanya cukup bersaing, namun desain Atto 1 yang lebih kotak memberi kesan lebih lega di dalam.
Dari segi jarak tempuh, dua varian baterai Atto 1 menawarkan pilihan 305 km dan 405 km dalam siklus CLTC. Ini tentu membuatnya lebih kompetitif bagi pengguna harian yang hanya menempuh jarak 20-50 km per hari.
Biaya operasional juga menjadi keunggulan, karena mobil listrik secara umum punya efisiensi yang jauh lebih tinggi daripada mobil bensin.

Honda Brio memang unggul dalam hal jaringan layanan, aftersales yang luas, dan pengalaman pemakaian yang sudah matang di Indonesia.
Namun bila BYD mampu menghadirkan dukungan ekosistem yang kuat, Atto 1 berpotensi menjadi game-changer, apalagi bagi konsumen muda yang mulai melek kendaraan ramah lingkungan.