Suara.com - Lupakan sejenak anggapan bahwa motor buatan China identik dengan harga miring dan sekadar peniru. Mash GT 750, motor touring asal Prancis yang diproduksi di China, datang untuk merusak paradigma itu dengan banderol fantastis Rp 211 jutaan di pasar Eropa.
Pasar otomotif global sedang menyaksikan pergeseran besar. Pabrikan China tidak lagi puas menjadi basis produksi bagi merek lain. Mereka mulai unjuk gigi dengan produk yang dirancang serius, berkualitas, dan—yang paling mengejutkan—berharga premium.
Mash GT 750 adalah bukti nyata dari fenomena ini. Sejatinya, motor ini merupakan rebranding dari KR750 buatan Jedi Motor, salah satu pabrikan Tiongkok yang kian agresif seperti dilansir dari Rideapart.
Merek Prancis, Mash Motorcycles, memboyongnya ke Eropa, memberinya sentuhan akhir dan kepercayaan diri untuk bersaing di segmen yang sudah dihuni pemain kuat seperti Yamaha, Triumph, dan Kawasaki. Ini adalah sinyal bahwa era "motor China murah" harus kita evaluasi kembali.
Secara visual, Mash GT 750 tidak terlihat seperti motor buatan China pada umumnya. Desainnya besar, gagah, dan kental dengan nuansa motor touring Eropa, bahkan ada yang menyebutnya terinspirasi dari siluet BMW R 1250 RT versi lebih ekonomis.

Bodinya yang bongsor, windshield tinggi, serta boks samping (pannier) bawaan pabrik menegaskan tujuannya sebagai penakluk jalanan jarak jauh.
Namun, daya tarik utamanya justru terletak pada daftar spesifikasi yang dibawanya.
- Jantung Pacu: Dibekali mesin 730 cc dua silinder segaris yang mampu menghasilkan tenaga 74,8 dk pada 8.500 rpm.
- Sasis & Kaki-Kaki Premium: Menggunakan rangka alumunium double-beam yang kokoh, suspensi depan upside-down (USD) yang dapat disetel, serta sistem pengereman Brembo dengan cakram ganda di depan.
- Fitur Modern: Sudah dilengkapi teknologi keamanan esensial seperti ABS dari Bosch dan dibalut ban Michelin Road 6 yang terkenal memiliki grip hervorragend di berbagai kondisi.
- Dimensi Ramah Pengendara: Meskipun bobotnya mencapai 275 kg, tinggi joknya hanya 780 mm, membuatnya tetap aksesibel bagi pengendara dengan postur rata-rata Asia.
Dilema Rp211 Juta: Mash GT 750 Baru vs. Harley-Davidson Sportster Bekas
Inilah inti perdebatan paling menarik. Dengan harga 11.999 euro atau sekitar Rp211 jutaan, Mash GT 750 masuk ke wilayah harga yang sangat kompetitif.
Baca Juga: Bukan Punya RK, Moge yang Disita KPK dari Rumahnya Diyakini Berkaitan dengan Kasus BJB
Namun, kompetitor terbesarnya mungkin bukan datang dari motor baru sekelasnya, melainkan dari pasar motor bekas.
Dengan budget yang sama, Anda bisa membawa pulang sebuah ikon: Harley-Davidson Sportster bekas.
Beberapa diler motor bekas bahkan menawarkan Sportster tahun 2015-2016 di kisaran harga Rp200 juta hingga Rp215 jutaan.

Meski spesifikasi Mash GT 750 tampak menggiurkan, jalan yang harus ditempuh masih sangat terjal. Ada beberapa pertanyaan krusial yang belum terjawab dan akan menjadi penentu kesuksesannya:
- Keandalan Jangka Panjang: Ini adalah "kartu mati" bagi banyak produk baru, terutama yang berasal dari pabrikan yang belum teruji. Apakah mesin dan komponennya mampu bertahan untuk penggunaan touring yang berat?
- Layanan Purna Jual: Mampukah jaringan diler Mash menandingi raksasa seperti Yamaha, Kawasaki, atau Triumph yang sudah memiliki infrastruktur servis dan suku cadang yang mapan?
- Pengalaman Berkendara: Spesifikasi hanyalah angka. Bagaimana rasa berkendaranya, kenyamanan suspensinya saat melibas jalanan beragam, dan efisiensi bahan bakarnya?
Kehadiran Mash GT 750 adalah sebuah pernyataan berani. Ia menunjukkan bahwa pabrikan China siap naik kelas dan tidak takut untuk memasang harga tinggi.
Namun untuk memenangkan hati dan dompet konsumen, terutama di segmen yang sangat sensitif terhadap merek dan reputasi, dibutuhkan lebih dari sekadar spesifikasi mentereng. Butuh pembuktian di dunia nyata.