Suara.com - Kehadiran mobil listrik murah meramaikan industri otomotif Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan harga mobil listrik yang ditawarkan beririsan dengan harga mobil LCGC (low cost green car) yang cenderung menjadi pilihan para pembeli mobil pertama.
Pengamat otomotif, Yannes Martinus Pasaribu menilai, terdapat faktor utama yang menjadikan mobil listrik murah menarik bagi pembeli mobil pertama.
Mobil listrik menawarkan fitur lebih modern dan biaya operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan mobil bensin LCGC.
"Mobil listrik murah berhasil merebut perhatian kelompok pembeli tersebut (pembeli mobil pertama)," ujar Yannes saat dihubungi Suara.com, Senin (18 Agustus 2025).
Meski demikian, lanjut Yannes, dominasi LCGC masih relatif bertahan di luar Jakarta dan kota besar lain. Hal ini disebabkan oleh karakteristik konsumen yang berbeda, yakni pembeli mobil pertama dari generasi millennial ke atas berpenghasilan menengah ke bawah, termasuk pengemudi taksi online yang sangat sensitif terhadap harga awal, ketersediaan suku cadang, kepastian jaringan layanan purna jual serta harga jual kembali.

"Jadi persaingan ini memang lebih terasa pada kalangan konsumen pemula dari generasi muda, khususnya Millennial dan Gen Z, yang cenderung mencari kendaraan berfitur modern, berukuran kompak, ekonomis, dan dapat digunakan untuk menembus aturan ganjil-genap di Jakarta," ungkap Yannes.
"Tren serupa juga terlihat di kota-kota besar lain di Pulau Jawa, meskipun sebagian besar pembeli di wilayah ini merupakan pemilik kendaraan lebih dari satu," sambungnya.
Diketahui pasar mobil LCGC sejauh ini masih lesu. Di lain sisi, penjualan mobil listrik murni justru terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), secara keseluruhan segmen LCGC mencatatkan penjualan sebanyak 72.986 unit sepanjang 7 bulan pertama 2025.
Baca Juga: Transaksi GIIAS 2025 Tembus 38 Ribu Unit di Tengah Lesunya Industri Otomotif
Namun bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan mobil LCGC tercatat mengalami penurunan 30,1% sebesar 104.452 unit.
Sebaliknya, penjualan wholesales mobil listrik murni pada Januari-Juli 2025 tembus sebanyak 42.178 unit. Pencapaian tersebut hampir melampaui capaian penjualan mobil listrik sepanjang 2024 di angka 43.188 unit.