Dibeli Pakai Pajak Rakyat, Berapa Harga Rantis Brimob yang Digunakan Polisi Buat Lindas Ojol?

Jum'at, 29 Agustus 2025 | 12:21 WIB
Dibeli Pakai Pajak Rakyat, Berapa Harga Rantis Brimob yang Digunakan Polisi Buat Lindas Ojol?
Mobil Rantis Polisi Tabrak Pengemudi Ojol di Pejompongan, Jakarta Pusat saat aksi tolak DPR, Kamis (28/8/2025). [Tangkapan layar]

Suara.com - Pertanyaan mengenai berapa harga rantis Brimob kembali mencuat setelah insiden pengamanan demo 28 Agustus 2025.

Sebuah mobil taktis diduga melindas pengemudi ojek online. Peristiwa ini membuat publik penasaran, berapa sebenarnya harga satu unit kendaraan taktis (rantis) yang digunakan Korps Brimob Polri?

Harga Rantis Brimob di Indonesia

Harga mobil rantis Brimob tidaklah murah. Menurut catatan publikasi pengadaan pemerintah, harga satuan rantis bisa mencapai miliaran rupiah.

Sebagai perbandingan, Maung Pindad versi sipil yang memiliki spesifikasi lebih rendah dijual dengan harga sekitar Rp600 juta per unit. Artinya, versi militer yang lebih canggih pasti jauh lebih mahal.

Rantis Brimob Rimueng (Youtube Resimen I Pas Pelopor)
Rantis Brimob Rimueng (Youtube Resimen I Pas Pelopor)

Berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), anggaran pengadaan rantis Polri pada tahun anggaran 2024 mencapai Rp199,7 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk beberapa unit kendaraan dengan berbagai jenis dan fungsi.

Secara khusus, Polda Metro Jaya pernah mencatat pagu senilai Rp29,23 miliar untuk pengadaan rantis dan ranops Brimob. Angka ini sejalan dengan estimasi harga internasional kendaraan serupa di beberapa negara lain.

Sementara itu, data dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menunjukkan bahwa Polri memiliki sedikitnya tujuh unit kendaraan taktis dengan harga fantastis, berkisar antara Rp149,9 miliar hingga Rp203,9 miliar per unit. Jika ditotal, nilai pengadaan hampir menyentuh Rp1 triliun.

Untuk diketahui, pembelian inventaris Polri menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diatur melalui berbagai dokumen perencanaan seperti Standar Biaya Umum dan Standar Biaya Masukan, serta dikelola dengan sistem pertanggungjawaban keuangan negara.

Baca Juga: Ribuan Driver Ojol Iringi Pemakaman Affan, Korban Rantis Saat Demo Ricuh

Ini artinya, pajak rakyat lah yang menyumbang APBN untuk membeli inventaris tersebut.

Dugaan Rantis yang Digunakan: Rimueng

Dari rekaman video yang beredar, mobil taktis Brimob yang melindas driver ojol dalam demo 28 Agustus 2025 diduga merupakan Rantis Rimueng, bukan Barracuda. Nama Rimueng sendiri berasal dari bahasa Aceh yang berarti harimau.

Rantis ini merupakan salah satu armada terbaru dan paling canggih milik Brimob. Kendaraan tersebut dirancang untuk berbagai operasi, mulai dari pengamanan VVIP, patroli jarak jauh, pengendalian massa, hingga operasi di daerah konflik.

Spesifikasi Utama Rantis Rimueng

Rantis Rimueng memiliki bobot besar, sekitar 14 ton, menandakan tingkat perlindungan yang tinggi. Beberapa spesifikasi utamanya antara lain:

Full body armor plate, bodi berlapis baja yang mampu menahan tembakan senjata ringan dan benturan keras.
Kaca anti peluru, dengan ketebalan NIJ level 3, dirancang untuk tahan tembakan senjata laras panjang.
Mesin diesel bertenaga besar, mampu melaju hingga 100 km/jam di jalan perkotaan.

Ban run flat tire, tetap bisa digunakan meski terkena tembakan atau ranjau.
Kapasitas angkut personel, dapat membawa total 12–14 personel, dengan 4 orang di dalam dan hingga 8 orang berdiri di footstep luar.
Persenjataan, dilengkapi mounting gun senapan serbu serta 2 unit volcano gas air mata kaliber 38 mm.
Kemampuan off-road, bisa menaklukkan medan ekstrem dengan kemiringan hingga 60 derajat.

Dengan spesifikasi tersebut, wajar jika harga Rantis Rimueng maupun Barracuda mencapai angka fantastis dan hanya digunakan dalam operasi berisiko tinggi.

Menjawab pertanyaan publik, harga rantis Brimob Barracuda maupun Rimueng bisa mencapai ratusan miliar rupiah per unit, berdasarkan data LPSE dan LKPP. Kendaraan ini memang bukan sekadar transportasi, melainkan alat taktis tempur dengan teknologi canggih dan perlindungan tinggi.

Insiden tragis di demo 28 Agustus 2025 menjadi pengingat bahwa penggunaan kendaraan ini harus disertai SOP ketat, agar tidak kembali memakan korban dari masyarakat sipil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?