Niat Hemat, Kantong Malah Jebol Rp71 Juta: Pelajaran Mahal Ganti Oli Mobil Sendiri

Senin, 15 September 2025 | 14:43 WIB
Niat Hemat, Kantong Malah Jebol Rp71 Juta: Pelajaran Mahal Ganti Oli Mobil Sendiri
Ilustrasi kebocoran oli saat pergantian (Suara x Gemini)
Baca 10 detik
  • Niat hemat ganti oli sendiri berujung tagihan bengkel puluhan juta.
  • Kesalahan fatal: merusak bak oli yang ternyata komponen struktural penting.
  • Tidak semua perawatan mobil modern bisa dilakukan sendiri tanpa risiko besar.

Suara.com - Bayangkan, niat hati ingin menghemat biaya servis sekitar Rp 1 jutaan dengan ganti oli sendiri di rumah, malah berakhir dengan tagihan bengkel yang nominalnya bikin geleng-geleng kepala: Rp 71 juta.

Hal ini dialami oleh seorang pemilik mobil yang usaha DIY-nya (Do It Yourself) berubah jadi bencana finansial.

Kisah ini jadi pengingat keras, terutama bagi pemilik mobil modern, bahwa tidak semua hal bisa "diakalin" sendiri.

Dilansir dari Carscoops, semua berawal dari keinginan standar para pemilik mobil: efisiensi.

Biaya ganti oli di bengkel resmi untuk mobil sekelas Mazda CX-90 di Kanada yang mencapai 120 Dolar Kanada (sekitar Rp 1,4 juta) memang terasa cukup lumayan.

Angka inilah yang mendorong seorang pemiliknya untuk mengambil kunci inggris dan dongkrak, memutuskan untuk melakukan ritual ganti oli di garasi rumahnya.

Sebuah keputusan yang pada akhirnya sangat ia sesali.

Masalahnya bukan karena salah memilih jenis oli atau lupa memasang baut. Kesalahan fatal terjadi saat proses pengangkatan mobil.

Saat mendongkrak mobil, sang pemilik secara tidak sengaja meretakkan komponen vital yang ia kira sepele: bak oli atau oil pan.

Baca Juga: Kolaborasi Toyota dan Mazda Hasilkan Sistem Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Di sinilah jebakan sesungguhnya dari teknologi mobil modern terungkap.

Mazda CX-90 yang Dipasarkan di Amerika Serikat (Foto: TopGear)
Mazda CX-90 yang Dipasarkan di Amerika Serikat (Foto: TopGear)

Mengapa Kerusakan "Sepele" Harganya Selangit?

Bagi yang awam, bak oli mungkin hanya dianggap sebagai wadah penampung pelumas.

Namun, pada Mazda CX-90, komponen ini punya peran ganda yang krusial.

Desain oil pan pada CX-90 bukan sekadar wadah logam biasa, melainkan bagian struktural yang memperkuat rangka.

Saking terintegrasinya, poros roda depan (axle shaft) bahkan dirancang melewati bagian dalam bak oli tersebut.

Akibat desain kompleks ini, untuk mengganti bak oli saja, mekanik harus menurunkan seluruh unit mesin dan transmisi terlebih dahulu.

Proses yang memakan waktu hingga 12 jam kerja.

Inilah yang membuat biaya perbaikan melambung gila-gilaan.

Dari yang seharusnya hanya biaya jasa dan oli, tagihannya membengkak hingga 6.000 Dolar Kanada atau setara Rp 71,1 juta.

Angka yang hampir 50 kali lipat lebih mahal dari biaya servis resmi yang coba ia hindari.

Pelajaran Penting untuk Generasi "Do It Yourself"

Kisah tragis ini memberikan tamparan keras sekaligus pelajaran berharga bagi para pemilik mobil, terutama keluaran baru.

Kemudahan akses informasi dari internet seringkali membuat kita merasa bisa menangani semua masalah kendaraan sendiri. Padahal, mobil modern semakin kompleks.

Hal yang terlihat sederhana seperti mengganti oli bisa menjadi bencana jika kita tidak memahami sepenuhnya desain dan struktur unik dari kendaraan tersebut.

Sebelum memutuskan untuk DIY, ada baiknya melakukan riset mendalam atau, jika ragu, serahkan saja pada ahlinya. Karena niat berhemat bisa jadi justru jalan pintas menuju kerugian besar.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI