Kolaborasi Toyota dan Mazda Hasilkan Sistem Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:15 WIB
Kolaborasi Toyota dan Mazda Hasilkan Sistem Daur Ulang Baterai Mobil Listrik
Ilustrasi isi ulang baterai mobil listrik. (Shutterstock)
Kesimpulan

Suara.com - Dua raksasa otomotif Jepang, Toyota Motor Corporation dan Mazda Motor Corporation, mengumumkan kolaborasi strategis untuk melakukan uji coba lapangan sistem penyimpanan energi atau Energy Storage System (ESS). Inovasi ini menjadi langkah besar dalam upaya mengurangi polusi dan mempercepat pencapaian target bebas emisi karbon di masa depan.

Uji coba berskala besar ini dipusatkan di pabrik Mazda di Hiroshima, Jepang. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah ekosistem baterai mobil listrik (EV) yang efisien dan berkelanjutan, dengan memanfaatkan kembali baterai-baterai yang sudah tidak lagi optimal untuk kendaraan.

“Kedua perusahaan akan terus menghadapi tantangan industri dengan pendekatan multi-jalur untuk mencapai netralitas karbon sekaligus meningkatkan daya saing industri otomotif,” ujar Toyota dalam pernyataannya, dilansir dari Just Auto, Selasa (26 Agustus 2025).

Proses pengujian yang dilakukan terbilang unik karena menggabungkan dua teknologi canggih. Pertama, sistem pembangkit listrik internal milik Mazda, yang merupakan satu-satunya sistem pembangkit yang dioperasikan oleh produsen mobil di Jepang. Kedua, sistem "Sweep" milik Toyota yang dirancang khusus untuk mengelola baterai EV. Kedua sistem ini dihubungkan melalui sistem manajemen energi (EMS) masing-masing.
Toyota menjelaskan bahwa sistem Sweep memiliki kemampuan luar biasa untuk mengalihkan arus daya dari setiap baterai dengan sangat cepat. Keunggulan utamanya adalah fleksibilitas, di mana teknologi ini tetap dapat beroperasi secara optimal meskipun menggunakan kombinasi baterai baru, baterai bekas dengan performa menurun, atau bahkan baterai dengan kapasitas yang berbeda-beda.

Fokus utama dari uji coba ini adalah untuk mengukur secara akurat tingkat stabilitas, kualitas, dan efisiensi dari proses pengisian serta pengosongan energi pada sistem ESS. Ke depannya, Toyota dan Mazda berambisi memanfaatkan ESS ini untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan daya dari sumber energi terbarukan, yang seringkali tidak stabil karena bergantung pada cuaca dan waktu.

Inisiatif ini sejalan dengan agenda besar yang tengah dibahas oleh Asosiasi Produsen Otomotif Jepang (JAMA). Pembangunan ekosistem baterai dianggap sebagai salah satu isu krusial untuk mendukung keberlanjutan pemakaian ulang baterai, menjaga pasokan sumber daya penting, serta memperkuat rantai pasok industri otomotif secara keseluruhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?