- RON 95 Malaysia lebih murah dari Pertalite Indonesia.
- Subsidi meluas, SPBU swasta Malaysia pun menikmatinya.
- Kualitas lebih baik dengan harga jauh lebih rendah.
Suara.com - Pernahkah Anda membayangkan bahwa bahan bakar dengan kualitas lebih baik justru jauh lebih murah di negara tetangga Malaysia?
Ini bukan sekadar isu, melainkan realita harga BBM RON 95 di Malaysia
Bersiaplah terkejut, karena Anda akan menemukan 5 fakta mencengangkan yang menjelaskan perbedaan mencolok ini. Mari kita selami lebih dalam perbandingan harga bahan bakar yang bikin geleng-geleng kepala ini.
Ini Dia Fakta-Fakta yang Membuat Pengendara Indonesia Iri:
1. Perbedaan Harga yang Bikin Melongo
![Petronas dalam waktu dekat akan melakukan PHK kepada 5.000 karyawannya. [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/09/74534-logo-petronas.jpg)
Harga RON 95 di Malaysia dibanderol 1,99 ringgit Malaysia per liter atau setara Rp 7.864 (kurs RM1=Rp3.952).
Ini adalah harga yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan Pertalite di Indonesia yang saat ini dipatok Rp 10.000 per liter.
Jelas sekali, ada gap harga yang signifikan, hampir 30 persen lebih murah di Malaysia.
2. Subsidi Pemerintah Malaysia yang Menyeluruh
Baca Juga: Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
Rahasia di balik harga BBM yang sangat terjangkau di Malaysia adalah subsidi masif dari pemerintah.
Pemerintah Malaysia menggelontorkan subsidi sekitar RM 1.65 per liter untuk RON 95, membuat harga ecerannya jauh lebih rendah.
Ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah Malaysia untuk menstabilkan harga energi bagi warganya.
3. Kualitas BBM yang Lebih Tinggi dengan Harga Lebih Rendah

Fakta yang paling membuat kita terkejut adalah kualitas RON 95 di Malaysia sejatinya setara dengan Pertamax (RON 92) atau bahkan mendekati Pertamax Turbo (RON 98) di Indonesia.
Namun, seperti yang sudah disebutkan, harganya justru lebih rendah dari Pertalite (RON 90) yang kualitasnya di bawah RON 95.
Konsumen di Malaysia jelas mendapatkan value for money yang luar biasa; mereka membayar lebih sedikit untuk bahan bakar yang lebih baik.
4. Skema Subsidi Indonesia yang Berbeda
Indonesia juga memiliki skema subsidi untuk bahan bakar, terutama untuk Pertalite dan Solar.
Namun, mekanisme dan besarannya mungkin berbeda, yang pada akhirnya membuat harga eceran tetap lebih tinggi dibandingkan di Malaysia.
Meskipun ada upaya untuk menekan harga, disparitas harga yang mencolok ini menunjukkan adanya perbedaan fundamental dalam strategi energi kedua negara. Ini menciptakan dilema bagi pengendara di perbatasan yang melihat langsung perbedaannya.
5. Implikasi dan Pertanyaan Besar bagi Pengendara Indonesia
Perbedaan harga yang drastis ini tentu saja menimbulkan pertanyaan besar di benak masyarakat Indonesia.
Mengapa kita harus membayar lebih mahal untuk bahan bakar dengan kualitas yang lebih rendah?
Fakta ini tidak hanya memicu diskusi tentang kebijakan energi, tetapi juga tentang efisiensi subsidi dan dampaknya terhadap daya beli masyarakat.
Ini menjadi perbandingan yang relevan bagi kita, para milenial dan anak muda yang selalu mencari solusi cerdas untuk mengelola pengeluaran.
Perbandingan harga BBM RON 95 di Malaysia dengan Pertalite di Indonesia memang memberikan gambaran yang menarik sekaligus menantang.
Subsidi pemerintah Malaysia yang luas, bahkan hingga ke SPBU swasta, menjadi kunci utama mengapa mereka bisa menawarkan bahan bakar berkualitas lebih baik dengan harga yang jauh lebih rendah.
Fakta ini tentu saja menjadi bahan perenungan penting bagi kita semua, khususnya dalam konteks kebijakan energi dan kesejahteraan masyarakat. Semoga informasi ini memberikan wawasan baru bagi Anda, para pencari informasi otomotif dan penghematan cerdas.