-
Stok BBM swasta akan normal dalam 7 hari
-
SPBU swasta akan gunakan kuota impor Pertamina
-
Pertamina dan SPBU swasta sepakat impor BBM
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mememastikan kekosongan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU swasta akan berakhir dalam pada 7 hari ke depan.
Hal ini setelah adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar UMUM (SPBU) swasta seperti Shell dan BP-AKR akan menggunakan kuota impor BBM milik PT Pertamina (Persero).
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan penyediaan impor BBM oleh Pertamina dengan SPBU swasta menggunakan skema bisnis antara dua pihak.
Saat ini, menurutnya, antara dua pihak tersebut tinggal melakukan kesepakatan untuk penyediaan impor BBM.
![SPBU Bahan Bakar Minyak (BBM) Shell di Cibinong, Bogor, Jawa Barat [Egi/Suarabogor]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/21/94028-shell.jpg)
"Ini untuk SPBU swasta, ini kan sudah ada pertemuan dengan pelaku usaha. Jadi, ini kan pemerintah sudah menambah kuota itu 10%. Kemudian, ya ini kuota yang belum terpakai itu adalah kuota yang ada di Pertamina," ujar Yuliot saat ditemui di Hotel JW Mariott, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
"Jadi, untuk bisa dimanfaatkan kuota yang ada di Pertamina, itu justru tinggal kesepakatan antar badan usaha dan itu juga hari Jumat kemarin, ini Pak Menteri kan juga sudah menyampaikan sendiri," sambung dia.
Yuliot melanjutkan, kesepakatan yang akan ditempuh SPBU swasta dengan Pertamina juga masuk ke tahap penambahan zat adiktif. Dia memastikan, proses kesepakatan ini akan berlangsung selama 7 hari ke depan.
Maka dari itu, Yuliot meyakini, bahwa dalam 7 hari ke depan, tidak ada kelangkaan kembali stok BBM di SPBU Swasta.
"Kemudian berapa kebutuhan itu akan open book. Ya, seharusnya ini tinggal konsolidasikan waktu yang diberikan ke Pertamina dan badan usaha kan 7 hari. Ini arahan dari Menteri ESDM, itu 7 hari itu sudah bisa ini terisi di SPBU Swasta," ucapnya.
Baca Juga: Terminal Cikampek Pertamina Raih Penghargaan TJSLP Daerah
Sebelumnya, Sebuah kesepakatan penting berhasil dicapai antara pemerintah, Pertamina, dan sejumlah perusahaan pengelola SPBU swasta, termasuk Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil.
Untuk mengatasi kelangkaan stok BBM yang sempat terjadi, para pemain swasta ini menyetujui skema baru yakni membeli stok BBM tambahan dengan skema impor melalui Pertamina.
Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, setelah menggelar rapat dengan para manajemen SPBU swasta dan Pertamina di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
"Mereka setuju, dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina," tegas Bahlil saat konferensi pers.