Penjualan Mobil Listrik Mulai Menyusut?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Jum'at, 10 Oktober 2025 | 18:00 WIB
Penjualan Mobil Listrik Mulai Menyusut?
Hyundai Ioniq 5. (hyundai.com)
Baca 10 detik
  • Insentif Dicabut, Penjualan Turun – Hilangnya subsidi pajak di AS dan pemangkasan insentif di Eropa membuat harga EV melonjak, memicu perlambatan penjualan.
  • Strategi Produsen Beragam – Pabrikan mencoba bertahan dengan diskon besar, varian murah, hingga menunda atau menghentikan produksi model tertentu.
  • Fase Transisi Pasar – Analis menilai industri EV di Barat masuk masa penyesuaian: konsumen makin selektif, dan hanya model dengan harga kompetitif, jarak tempuh memadai, serta infrastruktur kuat yang akan bertahan.

Suara.com - Pasar mobil listrik di Amerika Serikat dan Eropa sedang menghadapi ujian berat. Setelah beberapa tahun terakhir tumbuh pesat berkat insentif pemerintah, kini tanda-tanda perlambatan mulai terlihat.

Salah satu pemicunya adalah berakhirnya subsidi pajak federal untuk mobil listrik di AS yang membuat harga kendaraan melonjak seketika.

Harga Naik, Insentif Hilang

Sejak 30 September lalu, kredit pajak sebesar 7.500 dolar AS (sekitar Rp124 juta) resmi dicabut. Dampaknya, banyak model mobil listrik langsung terasa lebih mahal, baik untuk pembelian tunai maupun lewat skema leasing.

Kondisi ini membuat konsumen berpikir ulang, apalagi harga mobil listrik rata-rata masih lebih tinggi dibanding mobil bermesin bensin.

Tak heran, meski sempat terjadi lonjakan penjualan menjelang akhir masa insentif, analis memperkirakan kuartal berikutnya akan diwarnai penurunan signifikan.

Strategi Produsen: Diskon, Varian Murah, hingga Stop Produksi

Untuk menahan laju penurunan, produsen mobil mulai putar otak. Hyundai misalnya, menawarkan insentif tunai hingga 11.000 dolar AS (Rp182 juta) untuk Ioniq 5.

Tesla meluncurkan varian lebih murah dari Model 3 dan Model Y, sementara GM dan Ford mencoba berbagai skema pembiayaan kreatif, meski beberapa rencana akhirnya dibatalkan.

Baca Juga: Terpopuler: Mobil Listrik Isi Baterai Full Cuma 7 Menit, Suzuki Karimun Listrik Meluncur Tahun Depan

Namun, tidak semua pabrikan memilih bertahan. Acura memutuskan menghentikan produksi SUV listrik ZDX, sedangkan Stellantis menunda rencana peluncuran RAM 1500 REV.

Langkah ini menunjukkan bahwa tidak semua model listrik bisa bertahan menghadapi realitas pasar.

Komentar Analis: Fokus Bertahan, Bukan Tumbuh

Ivan Drury, Director of Insights di Edmunds, mengatakan kepada Business Insider bahwa setiap produsen kini mengambil pendekatan berbeda untuk menghadapi situasi ini.

"Tidak ada yang berharap penjualan naik. Itu omong kosong. Fokusnya sekarang hanya bagaimana menjaga level penjualan tetap stabil," ujarnya.

Pernyataan ini menggambarkan bahwa industri otomotif sedang berada di fase transisi: dari euforia awal menuju realitas bisnis yang lebih keras.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI