8 Merek Mobil Listrik China Gagal Total, Mimpi Jadi Tesla Berakhir Jadi Debu Jalanan

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:01 WIB
8 Merek Mobil Listrik China Gagal Total, Mimpi Jadi Tesla Berakhir Jadi Debu Jalanan
Logo Tesla. [Shutterstock]
Baca 10 detik
  • Lebih dari 400 startup mobil listrik (EV) China tumbang sejak 2018 akibat persaingan brutal.
  • Pencabutan subsidi pemerintah menjadi tsunami yang menenggelamkan banyak merek baru yang rapuh.
  • Delapan kisah kegagalan ini jadi bukti, mimpi menjadi "The Next Tesla" bisa berakhir mimpi buruk.

Dengan pusat desain di Munich, Byton menjanjikan mobil canggih seperti M-Byte dengan layar raksasa di dasbor. Sayangnya, hantaman pandemi COVID-19, masalah pendanaan, dan konflik internal mengubur mimpi mereka sebelum sempat menjual satu unit pun ke publik.

3. WM Motor (Weltmeister): Dihantam Krisis Chip

Didirikan oleh mantan eksekutif Volvo, WM Motor awalnya terlihat sangat menjanjikan. Namun, runtuhnya pasar EV murah dan krisis pasokan chip pasca-pandemi membuat penjualan mereka anjlok hingga akhirnya gagal membayar utang.

4. Hozon Auto (NETA): Inovasi yang Mati Terlilit Utang

Sempat dianggap sebagai bintang baru dengan model NETA V dan S yang terjangkau. Namun, tumpukan utang yang menggunung hingga lebih dari CNY 10 miliar (sekitar Rp 22 triliun) akhirnya mematikan ruang inovasi mereka.

5. Zedriv: Ditinggal Investor di Saat Kritis

Berambisi menjadi pemain besar di segmen EV kompak dan terjangkau. Zedriv bahkan sempat mencoba menembus pasar Eropa, namun langkah mereka terhenti setelah investor utama menarik diri dan perusahaan kehabisan dana segar.

6. Niutron: Lahir dari Pendiri NIO, Mati Sebelum Produksi

Didirikan oleh mantan pentolan Tesla dan NIO, Niutron tampak sangat meyakinkan. Kenyataannya, mereka terlalu bergantung pada lisensi produksi dari perusahaan lain, yang menyebabkan biaya membengkak dan operasional terhenti bahkan sebelum satu mobil pun diproduksi.

Baca Juga: Daftar Penurunan Harga Mobil Listrik Bekas di Indonesia, Ada yang Sampai 60 Persen

7. Singulato Motors: Terlalu Bergantung pada Subsidi

Mengusung filosofi mobil listrik pintar dengan teknologi AI dan kemudi otonom. Sayangnya, model bisnis mereka terlalu bergantung pada subsidi pemerintah. Ketika insentif dipangkas, mereka kelimpungan, gagal dapat izin produksi, dan hanya mampu membuat 500 unit mobil.

8. Youxia Motors: Mimpi Anak Muda Tanpa Pengalaman

Didirikan oleh seorang insinyur muda penggemar Tesla, Youxia viral dengan konsep mobil Youxia X yang mirip Model S. Namun, proyek ini ternyata hanya mimpi indah. Kurangnya pengalaman di industri otomotif, gagal mendapatkan lisensi, dan kehabisan modal membuat mereka lenyap dari peredaran.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI