Solopos.com, SRAGEN - Wisata petik buah kelengkeng di Desa Sigit, Kecamatan Tangen, Sragen, terpaksa ditutup karena pandemi corona. Padahal, sekitar 400 pohon kelengkeng di wilayah tersebut sudah memasuki masa panen sejak tiga pekan terakhir.
“Tahun lalu objek wisata petik buah kelengkeng itu sudah dibuka. Cukup dengan bayar tiket masuk Rp20.000, pengunjung biasa makan buah kelengkeng sepuasnya dengan cara memetik sendiri dari pohon,” kenang Kepala Desa Sigit, Wardoyo, saat ditemui wartawan di kebun kelengkeng itu, Minggu (19/4/2020).
Potensi agrowisata itu bisa menghasilkan pendapatan bersih hingga Rp2,5 juta/hari pada tahun lalu. Satu pohon bisa ditebas dengan harga Rp450.000 oleh pengepul. Pada saat itu, harga buah kelengkeng dari petani masih berkisar Rp15.000/kg.