Suara.com - Setelah sukses menyelenggarakan Indonesian Pearl Festival (IPF) selama 4 tahun terakhir, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (ASBUMI) dan Yayasan Mutiara Laut Indonesia (YMLI) bekerjasama dengan PT. Cipta Karya Multiguna menyelenggarakan Indonesian Pearl Festival ke-5 tahun 2015.
Tema yang mengusung Discover The Exotic East Indonesia untuk mengangkat Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu daerah penghasil ISSP dan kaya dengan kebudayaan. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 14-18 Oktober 2015 bertempat di Grand Indonesia West Mall Lantai 5 Jakarta.
Indonesia merupakan penghasil ISSP yang berasal dari tiram Pinctada maxima dengan sentra budidaya tersebar di beberapa daerah yaitu Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Sumatera Barat dan Lampung.
ISSP memiliki keunikan, berupa warna maupun kilaunya yang mempesona dan abadi sepanjang masa, sehingga sangat digemari di pasar internasional, dan biasanya diperdagangkan dalam bentuk loose dan jewelery (perhiasan).
Dari segi volume, Indonesia merupakan produsen SSP terbesar di dunia dengan memasok ± 43% kebutuhan dunia, sedangkan dari sisi nilai perdagangan, Indonesia menempati urutan ke-2 (dua) setelah Australia dari total nilai ekspor SSP dunia (ASBUMI, 2014) dan ke-9 (sembilan) dunia dibandingkan dengan total nilai ekspor seluruh jenis mutiara di dunia (South Sea Pearl, Akoya Pearl, Black Pearl, dan Fresh Water Pearl) yang berasal dari Australia, Filipina, Myanmar, Jepang, Tahiti dan China (UN Comtrade, 2015).
Mutiara merupakan salah satu produk kelautan dan perikanan yang mendapat perhatian penuh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Banyaknya mutiara air tawar, mutiara imitasi, mutiara tiruan/buatan serta manik-manik yang masuk dan diperdagangkan di wilayah Republik Indonesia sangat merugikan citra ISSP.
IPF sebagai salah satu strategi branding ISSP untuk mengenalkan, memberikan edukasi dan menumbuhkan awareness masyarakat terhadap ISSP melalui pameran, klinik, talkshow dan peragaan perhiasan mutiara. IPF merupakan pameran mutiara terbesar di Indonesia bahkan di dunia yang khusus mengangkat ISSP sebagai produk dalam negeri dan produk kebanggaan Indonesia.
IPF-5 akan diikuti oleh 60 booth vendors yang terdiri dari pelaku usaha budidaya mutiara, pengrajin mutiara, ASBUMI, KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi penghasil mutiara dan UMKM pengrajin mutiara, sehingga diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.