Suara.com - Indonesia akan jadi tuan rumah agenda dunia yang membahas obat murah, yakni World Health Organization South East Asia Regulatory Network atau WHO SEARN Assembly.
Obat murah yang dimaksud bukan berarti murahan, tapi merupakan obat penting dan esensial yang kehadirannya diperlukan masyarakat umum tapi harapannya mudah dibeli dengan harga terjangkau.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito mengatakan acara yang dihadiri perwakilan regulasi obat dari 11 negara anggota WHO ini, diharapkan bisa semakin melancarkan proses produksi obat di masing-masing negara.
Termasuk mastikan obat yang harganya terjangkau ini sudah memenuhi standar internasional dan prinsip good regulatory practice (GRP) sehingga keamanan dan kualitasnya lebih terjaga saat dikonsumsi nanti.
“Di samping itu, otoritas regulatori obat juga dapat mendorong pemangku kepentingan untuk menyediakan obat esensial yang terjangkau, yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Ini menjadi hal yang krusial sebagai prioritas utama kita dan sejalan dalam pencapaian sustainable development goal 3, yaitu untuk memastikan dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi semua kalangan di semua usia,” ujarnya melalui rilis yang diterima suara.com, Kamis (26/7/2023).
Penny juga Kepala menegaskan bahwa memastikan ketersediaan dan keterjangkauan obat saja tidaklah cukup, karena harus juga memastikan obat dikonsumsi dengan bijak.
"Jadi tidak hanya memastikan obat yang aman dan bermutu, tetapi juga penggunaan obat tersebut dengan cara yang tepat, pada waktu yang tepat, dan untuk tujuan yang tepat,” jelasnya.
Di sisi lain, Director Department of Health Systems Development (HSD) WHO SEARO, Dr. Manoj Jhalani selain memberikan apresiasi, ia menyakini Indonesia bisa belajar dari pengalaman untuk memperkuat dan mengembangkan sistem dan kapasitas regulatorinya kemudian membagikannya kepada negara anggota SEARN.
“Saya yakin, dalam waktu yang tidak lama Indonesia akan menjadi salah satu otoritas regulator obat yang kuat,” tuturnya.
Baca Juga: 5 Jenis Bunga yang Dimanfaatkan sebagai Obat Herbal Sejak Dahulu Kala
Sementara itu dalam acara yang berlangsung pada Senin hingga Kamis, 24 hingga 27 Juli 2023 ini, Manoj Jhalani mengingatkan peserta untuk berpartisipasi aktif dalam pertemuan.