Kisah Kang Didin, Pengusaha Asal Mojokerto yang Sukses Hidupkan Bisnis Kulinernya Setelah Pandemi

Iman Firmansyah Suara.Com
Kamis, 10 Agustus 2023 | 09:45 WIB
Kisah Kang Didin, Pengusaha Asal Mojokerto yang Sukses Hidupkan Bisnis Kulinernya Setelah Pandemi
Kang Didin (kaos hitam). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bisnis kuliner memang selalu menjanjikan, apalagi pandemi Covid-19 sudah berlalu dan masyarakat sudah diperbolehkan berkumpul dan membuka café atau usaha kulinernya.

Usaha kuliner tersebutlah yang coba dilakukan lagi oleh Kang Didin seorang pengusaha asal Mojokerto yang bisnis kulinernya dalam bentuk café itu sempat tiarap lantaran pandemi Covid-19.

“Disamping kuliner, setelah hijrah ke Jakarta saya buka usaha baru. Yaitu jasa laundry,” jelas pebisnis yang manargetkan omzet Rp 50 miliar di bisnis sektor advertisingnya ini.

Saat pandemi, Kang Didin mengaku harus menutup lima bisnis kulinernya. Terutama tiga café di Surabaya, Mojokerto dan Sidoarjo Café Fresh Milk, serta café satunya yang dikemas berbeda yaitu Café Milenial (Kekopi). “Alhamdulillah sejak pandemi empat café dan satu resto itu tutup semua he he.”

Kali ini pihaknya akan menghidupkan lagi. Hanya saja sasaran targetnya tidak lagi di kota-kota tersebut. Sejak hijrah ke Jakarta, Kang Didin melirik anak muda milenial untuk membuka usaha kuliner tersebut.

“Saya akan memodali anak-anak muda yang kreatif dan punya visi serta inovasi membuka café di Jakarta,” akunya.  Dan, ada beberapa titik lokasi yang sudah diincarnya.

Selain itu, Kang Didin kini sudah membuka jasa laundry. Bisnis cuci-mencuci ini bukan usaha konvensional yang tengah menjamur di masyarakat perkotaan itu. “Tapi yang lebih efektif dan menghasilkan ratusan juta perbulan. Laundry premium. Bentuknya be to be,” jelasnya.

Kang Didin melakukan kerjasama dengan pihak perhotelan atau perkantoran dan perbankan yang memerlukan jasa laundry. “Usaha ini sudah berjalan hamper setahun. Baru kawasan Jabotabek (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi) yang digarap,” jelasnya.

Ia mengakui sebelum ini wawasan bisnisnya hanya berkutat di kawasan Jawa Timur. Namun sejak hengkang ke Megapolitan, semua bisnisnya berskala nasional.

Baca Juga: Biodata Lengkap dan Agama Mario Teguh, Motivator yang Terseret Kasus Penggelapan Dana

“Inilah hikmah pandemi. Saya harus berfikir rasional dan berani berkorban apa saja demi kemajuan bisnis kami,” katanya. “Apalagi banyak teman bisnis yang vioner di sini (Jakarta,red.),” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI