Program SETC ditunjang oleh pusat pelatihan seluas 27 hektare (ha) berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. Hingga saat ini, SETC telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 70.000 peserta dari seluruh Indonesia.
Kedua, program Sampoerna Retail Community (SRC) yang hadir sejak 2008. SRC bertujuan membina toko kelontong tradisional lebih modern dan mendapatkan akses digital. Saat ini ekosistem SRC telah terkoneksi dengan sekitar 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.
Toko SRC memiliki Pojok Lokal di mana para pelaku UMKM di sekitar SRC dapat menitipkan produk mereka di toko tersebut. Adapun, mayoritas pelaku UMKM binaan program SETC dan SRC ialah perempuan.
"Ini sama dengan yang disampaikan oleh Presiden beberapa waktu lalu, bahwa tulang punggung dari UMKM adalah para perempuan. Melalui SETC dan SRC kami berharap Indonesia dapat menjadi lebih produktif, mandiri dan berdaya saing," imbuhnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan INOTEK, Ilham Habibie menambahkan melek teknologi digital merupakan keharusan bagi UMKM.
INOTEK meyakini inovasi teknologi aplikatif tepat guna akan memberikan manfaat dan dampak sosial ekonomi yang dapat memberikan kesejahteraan masyarakat.
Program UMKM Untuk Indonesia untuk Transformasi Digital, lanjutnya, dapat mendukung pertumbuhan UMKM lokal secara masif sekaligus mendukung target pemerintah pusat pada 2024, yakni 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital dan 1 juta UMKM bersertifikasi halal.
"Kami meyakini kemampuan UMKM bertransformasi digital akan memperkuat daya saing dan berperan dalam ekonomi digital," katanya.
Ilham melanjutkan Indonesia mempunyai target Indonesia Emas 2045 atau menjadi negara maju. Hal itu bisa terwujud melalui industri yang kuat, kelas menengah yang besar dan pengembangan UMKM untuk mengangkat sebanyak mungkin warga negara lebih sejahtera secara berkelanjutan.