Suara.com - Kisah Tantowi Yahya yang mengaku bertemu malaikat viral di media sosial. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru ini bahkan menyebutkan ciri-ciri fisik seseorang yang diyakininya sebagai malaikat.
Sebenarnya cerita itu terungkap ketika Tantowi Yahya hadir dalam podcast "Friends of Merry Riana" yang tayang di YouTube pada 30 Maret 2024.
Kakak Helmy Yahya ini menjelaskan pengalaman spriritualnya itu dialami ketika ia sedang umroh dan berkunjung ke Masjid Nabawi tahun 2013. Ia mengaku bertemu sosok yang dianggap malaikat di taman Raudhah.
- Baca juga: Doa Ketika Malaikat Jibril Turun ke Bumi saat Ramadhan
- Baca juga: Profil Tantowi Yahya
"Ada space kecil antara makam Rasulullah dan tempat podium dia suka memberikan khutbah, itu namanya taman Raudhah. Taman ini diperebutkan orang, bayangin deh ratusan ribu antri ingin masuk ke tempat yang sejengkal itu," tutur Tantowi kepada Merry Riana.
Raudhah dianggap sebagai tempat paling mustajab untuk berdoa. Tantowi pun rela ikut antri lama demi bisa masuk ke Raudhah.
"Saya ikut lho antrian itu. Begitu sampai di depan pagar, terus mau melangkah, itu saya urungkan niat saya. Saya balik ke belakang, tapi saya bilang ah sayang ini," kata Tantowi.
Ia mengaku sempat ragu masuk ke Raudhah lantaran tidak tahu mau berdoa apa. Tantowi merasa orang lain mungkin ada yang lebih butuh untuk duduk berdoa disana.
Akhirnya ia masuk ke Raudhah lantaran ada satu tempat kosong untuk duduk. Namun ketika sudah duduk, Tantowi hanya termenung dan tidak tahu mau berdoa apa.
"Lebih baik, I give this space to them, kan yang lebih perlu. Ketika saya lagi bingun begitu, dari samping kanan saya ada tangan memegang," ungkapnya.
Tantowi melanjutkan, "Ganteng, orang Arab, harum, berbahasa Palembang. Dia pegang tangan saya dan berkata: Nak kemano Pak Tantowi"
- Baca juga: Potret Rumah Mewah Tantowi Yahya di Bali
Ia pun tidak menyangka bertemu sosok yang mengaku sebagai orang Palembang, sama dengan kampung halamannya Sumatera Selatan. Sosok itu meminta Tantowi untuk tetap duduk di Raudhah.
Tantowi semakin merasa heran lantaran sosok tersebut memberi buku panduan doa di Raudhah.
"Dari sakunya dia keluarkan buku, saya ingat banget, buku silver judulnya: Doa-doa di Raudhah. You know what. Semua doa itu dalam bahasa Indonesia, karena saya enggak bisa baca Arab," cerita Tantowi.
Ia pun mengajak berkenalan sosok tersebut hingga mendapatkan alamat dan nama Pondok Pesantren di Palembang.
Setelah dari Raudhah selama masih di tanah suci, host berpengalaman ini pun masih menyimpan buku doa tersebut. Tapi ketika sudah pulang ke Indonesia, buku tersebut menghilang.