Nawaitu shouma ghodin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillahi ta’alaa.
Artinya: saya berniat puasa dari enam hari syawal, sunnah karena Allah Swt.
Keutamaan melaksanakan puasa syawal
Melaksanakan puasa syawal memungkinkan seseorang untuk memperoleh pahala atau keistimewaan sebagai berikut.
1. Pahala seperti puasa setahun penuh
Rasulullah saw bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun” (HR Muslim).
Dari sabda tersebut dapat kita ketahui bahwasanya seseorang yang melaksanakan puasa ramadhan kemudian melanjutkan puasa syawal selama enam hari akan mendapatkan pahala berpuasa selama setahun. Dengan demikian, itu memungkinkan seseorang mendapakan kebajikan dalam kehidupan.
2. Mendapatkan kesempurnaan berpuasa ramadhan
Menyambung penjelasan nomor satu, ketika seseorang melaksanakan puasa ramadhan kemudian disambung puasa syawal selama enam hari ia mendapatkan kesempatan menyempurnakan puasa ramadhan. Rasulullah shallalLahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
“Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya” (HR at-Tirmidzi).
3. Tanda bahwa amal ibadah puasa di bulan ramadhan diterima oleh Allah Swt.
Dikutip dari islam.nu.or.id, sebagian besar ulama mengatakan pahala dari perbuatan baik adalah menerima perbuatan baik setelahnya. Siapa saja yang melakukan kebaikan dan melanjutkannya, maka itu juga merupakan tanda bahwa kebaikan pertama diterima oleh Allah Swt.