Suara.com - Baru-baru ini muncul berita mengenai menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Dito Ariotedjo tampak melakukan ibadah umroh bersama diiringi oleh pasangan mereka, Yanti Airlangga dan Niena Kirana.
Keharmonisan Yanti Airlangga dan Niena Kirana menjadi perbincangan hangat di jejaring sosial, ketika keduanya juga berjalan-jalan di Kota Suci Arab Saudi, Riyadh setelah menunaikan ibadah umroh. Pada saat itu, dua istri menteri ini terlihat elegan mengenakan pakaian tertutup yang mereka kenakan.
Terkait penampilan, keduanya juga sepakat melengkapi gaya mereka dengan sepatu dan tas branded yang mahal. Pada kesempatan tersebut, Yanti Airlangga terlihat mengenakan gamis polos berbahan sutra berwarna ungu.
Tak memakai hijab, mantan model itu membiarkan rambut panjangnya tergerai. Sementara itu, ia hanya melilitkan pashmina berwarna krem di lehernya, sambil membawa tas bulu yang unik. Hal ini menuai opini publik, mengenai apa hukum memamerkan umroh di Medsos. Yuk, baca sampai tuntas!
- Baca juga: Umroh Bareng Anak Menantu, Iriana Jokowi Pakai Tas Mewah Impor Rp 100 Juta
- Baca juga: Bukan Cuma Kahiyang dan Erina Gudono, Outfit Cucu Jokowi Saat Umroh Juga Branded dan Mewah
Bagaimana Hukum Umroh Tapi Pamer di Medsos?
Berikut ini adalah ulasan mengenai hukum umroh tapi pamer di medsos menurut beberapa tokoh agama.
1. Menurut Ustadz Adi Hidayat
Haji dan umrah adalah kewajiban yang hanya bisa dilakukan di Tanah Suci. Kewajiban menunaikan haji diperintahkan bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat, sementara umrah adalah sunnah.
Tidak semua umat Islam bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan haji dan umrah. Hanya sebagian hamba yang dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya.
Baca Juga: Umroh Bareng Anak Menantu, Iriana Jokowi Pakai Tas Mewah Impor Seharga Rp 100 Juta di Mekkah
Peluang beribadah di Tanah Suci tidak boleh disia-siakan. Ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan hal-hal yang bisa menyebabkan ibadah haji atau umrah batal, yaitu riya.
Riya dalam ibadah haji dan umrah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memamerkan ibadah tersebut di media sosial.
"Perhatikan riya dalam ibadah, itu cukup umum. Yang saya khawatirkan adalah jika terjadi riya saat puncak ibadah. Itu yang paling berbahaya. Puncak rukun Islam adalah haji. Sedangkan umrah adalah haji kecil," kata UAH, sapaan akrabnya seperti yang dikutip dari YouTube Ceramah Pendek.
"Ada banyak tanda-tanda riya. Misalnya, mengabadikan momen di kota suci. Sekarang saya masih melihat orang yang langsung melakukan siaran langsung (di media sosial)," lanjutnya.
UAH mengecam umat Islam yang membawa kebiasaan ber-selfie untuk diposting di media sosial saat melakukan ibadah haji dan umrah. Hal itu membuat mereka lupa akan kesungguhan dalam beribadah.
2. Menurut Ustadz Abdul Somad