Baca juga:
Cerita lain datang dari jemaah asal kabupaten Lingga bernama Ikhwanuddin misalnya. Pria berkacamata yang disapa kakek Ikhwan mengaku terharu dan sedih saat tiba di Aran Saudi.
Kakek Ikhwan menceritakan bahwa tahun ini, ia harusnya berangkat dengan sang istri. Namun takdir berkata lain. Sembilan hari sebelum jemaah haji asal Lingga berangkat, sang istri meninggal dunia.
Kemarin, Selasa 14 Mei 2024, kakek Ikhwan berangkat ke tanah suci tanpa ditemani sang istri. Menurutnya itu sudah takdir dari Allah SWT. Ia pun berharap saat tiba tanah suci bisa bertemu istrinya di Raudah dan Jabal Rahmah.
"Ini sudah takdir saya. Sebelumnya, kami sudah sama-sama memasang niat untuk berangkat naik haji berdua. Namun, hari ini hanya saya sendiri yang berangkat," ucapnya.
"Saya sadar semua ini sudah garisan dari Yang Kuasa. Saya akan menjalani ini. Saya berharap, kami akan dijumpakan di Raudah dan Jabal Rahmah," ucap Ikhwanuddin.
Jemaah Haji Indonesia Bisa Masuk ke Raudah dengan Tasreh
Kabar gembira bagi Jemaah Haji Indonesia yang ingin masuk ke Raudhah dan Makam Rasulullah Muhammad SAW di Kompleks Masjid Nabawi Kota Madinah. Pasalnya, mereka tidak perlu menggunakan aplikasi Nusuk secara pribadi.
Kepastian tersebut disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh. Ia memastikan bahwa Jemaah Haji Indonesia bisa masuk Raudhah dengan menggunakan Tasreh.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Wajib Tahu! Ini Alur Kedatangan Usai Mendarat di Madinah
“Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah.