Allah ta’ala juga berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ (الحجر: ٩٩)
Artinya:
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu” (QS al Hijr: 99).
Melalui ketika surah tersebut di atas, Allah memberitahu kita bahwa setiap yang bernyawa pasti mengalami kematian. Oleh karenanya, kita sebaiknya mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan lapang dada. Di samping itu, dianjurkan untuk mempersiapkan diri pada kematian yang mulia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيْمِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)
Artinya:
“Sesungguhnya yang menjadi penentu adalah perbuatan di akhir hayat” (HR al-Bukhari)
Makna dari ayat tersebut di atas adalah amal ibadah kita atau perbuatan kita menjelang kematian akan menjadi penentu apakah kita akan meninggal dalam keadaan husnul khatimah atau tidak. Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk menjaga perbuatan dan ucapan. Perbanyak perbuatan yang dapat membersihkan jiwa, dekatkan diri kepada Allah Swt, sehingga kita dapat meninggal dalam keadaan yang baik.
Semoga khutbah jumat bertemakan kematian ini bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua. Amin.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Menyentuh Hati: Menemukan Kebahagiaan Sejati dengan Lapang Hati
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Demikian itu informasi dan rekomendasi khutbah Jumat menyentuh hati tentang kematian.
Kontributor : Mutaya Saroh