Khutbah Jumat 1: Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pada hari yang mulia ini, khatib mengajak kita semua untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjauhi larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya. Dengan takwa, Allah akan memberi solusi atas setiap masalah yang kita hadapi, serta rezeki yang tak terduga.
Bulan ini adalah bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, nabi terakhir yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Imam al-Baidhawi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa kehadiran Nabi Muhammad membawa kebaikan bagi dunia dan akhirat. Siapa yang menerima ajarannya akan hidup bahagia, sedangkan yang menolaknya akan rugi.
Nabi Muhammad bukan hanya menyebarkan kasih sayang lewat kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata. Beliau bahkan memperlakukan orang musyrik dengan kasih sayang, seperti ketika beliau memilih untuk memaafkan penduduk Thaif yang melempari beliau dengan batu, berharap agar keturunan mereka kelak beriman.
Dalam sebuah riwayat Shahih Muslim, ketika sahabat meminta Nabi melaknat orang-orang musyrik, Nabi menolak dan menjelaskan bahwa beliau diutus sebagai rahmat, bukan untuk melaknat.
Selain kasih sayang, Nabi juga memiliki sifat pemaaf yang luar biasa. Contohnya, saat pamannya, Hamzah, terbunuh secara mengenaskan di Perang Uhud, Nabi tetap memaafkan pembunuhnya, Wahsyi, meskipun rasa sakitnya masih ada.
Semoga di bulan Maulid ini, kita dapat meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar kita memperoleh keberkahan di dunia dan akhirat.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Maulid Nabi Lengkap dengan Dalilnya
Khutbah Jumat 2: Meneladani sifat optimis Nabi Muhammad SAW
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,
Segala puji kita panjatkan kepada Allah atas segala rahmat-Nya, dan shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW, teladan agung dan manusia paling mulia di dunia.
Islam berkembang pesat berkat optimisme. Contohnya, dalam Perang Badar, meski jumlah kaum Muslimin jauh lebih sedikit dibanding musuh, Rasulullah berhasil membangkitkan semangat mereka, dan optimisme itulah yang menjadi kunci kemenangan.
Allah Swt berfirman dalam surah Ali Imran ayat 123:
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ