Rukyatul Hilal di 33 Titik, Kecuali Bali
Proses rukyatul hilal rencananya akan dilakukan di 33 titik pengamatan di seluruh Indonesia.
"Ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali. Di Bali, kami menghormati suasana Nyepi sehingga tidak menggelar rukyat di sana," jelas Abu Rokhmad.
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB.
Seminar ini akan dihadiri oleh perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, ormas Islam, serta instansi terkait seperti LAPAN, BMKG, BRIN, dan Planetarium Bosscha.
Setelah seminar, sidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB secara tertutup. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Sidang isbat bukan hanya sekadar proses administratif, tetapi juga memiliki makna spiritual dan sosial.
"Ini bagian dari syiar Islam. Ini penting," tegas Abu Rokhmad.
Penetapan awal Syawal melalui sidang isbat memastikan keseragaman dalam merayakan Idul Fitri, yang menjadi momen penting bagi umat Islam di Indonesia.
Baca Juga: Kemenag: Sidang Isbat Penetapan Idul Fitri Digelar 29 Maret
Sebelumnya saat penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah, Kemenag juga menggelar sidang isbat dengan menyebarkan pengamatan penampakan hilal di 125 lokasi yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Hasilnya hilal dinyatakan terlihat di Aceh dengan memenuhi syarat ketentuan MABIMS yang menjadi parameter penentuan awal bulan baru.
Adapun kriteria baru MABIMS untuk ijtimak adalah tinggi hilal 3 derajat dan jarak Matahari-Bulan 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan bagian dari Garis Panduan Hisab Rukyat (Hilal) MABIMS