Suara.com - Pembangunan Velodrome Rawamangun terus dikebut jelang Asian Games 2018. Diperkirakan, seluruh pembangunannya akan selesai pada Juni 2018 mendatang.
Menurut CEO PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi, saat ini proses pembangunan venue cabang olahraga (cabor) sepeda itu telah mencapai 90,88 persen.
Saat dipantau suara.com, pembangunan velodrome telah memasuki tahap pemasangan trek lintasan balap oleh perusahaan asal Jerman, Schuermann Architects of Monster.
Jakpro memilih Schuermann karena melihat rekam jejak saat perusahaan asal Jerman itu membangun velodrome di Olimpiade London dan Olimpiade Rio De Jeniro.
"Pemasangan trek estimasi (bulan) April ini sudah selesai, ini baru 4-5 hari. Mereka bekerja dengan akurasi yg tinggi," ujar Satya Heragandhi saat ditemui di Veldrome, Rawamangun, Jakarta pada Selasa (3/4/2018).
Kayu yang digunakan untuk lintasan balap menggunakan kayu siberian woods yang diimpor dari Rusia dan telah melalui pengolahan oleh kontraktor Jerman.
Hal itu juga merupakan permintaan langsung dari Olympic Council of Asia (OCA) yang merekomendasikan kayu Serbia Siprus sebagai dasar lintasan.
Selain itu menurut Satya, penggunaan kayu siberia siprus adalah upaya agar lintasan balap dapat lolos sertifikasi Internasional oleh Union Cycliste Internationale (UCI) pada Mei mendatang.
"Karena pengalaman di beberapa negara ditolak (sertifikasinya) karena (jenis) kayunya," tambah Satya.
Untuk saat ini, kata Satya, pembangunan hanya menyisakan area-area minor saja seperti pemasangan kaca silikon dan beberapa eksterior lain yang diperkirakan akan rampung di akhir April 2018.
Sebagai informasi, Velodrome Rawamangun akan memiliki tribun berkapaaitas 2500 kursi. Rencanannya akan ada tambahan 1000 kursi dan jika dijumlah dengan penonton berdiri, kapasitas tribun bisa menampung 5000 penonton.