Suara.com - Bagi kebanyakan pencinta MotoGP, nama Cristian Gabarrini tentu sangat asing di telinga. Tapi tidak demikian bagi para pebalap dan tim MotoGP.
Ya, Gabarrini merupakan sosok di belakang layar yang turut berperan penting dalam mengangkat karier para pebalap papan atas MotoGP.
Antara lain Jorge Lorenzo, Casey Stoner dan juara bertahan MotoGP tiga musim berturut-turut dari tim Repsol Honda, Marc Marquez.
Pada musim perdana Marquez di kelas MotoGP pada tahun 2013, Gabarrini turut memainkan peranan penting membantu Marquez meraih gelar juara dunia di kelas MotoGP.
Kini, Cristian Gabarrini dipercaya menjadi kepala kru tim Alma Pramac Racing—tim satelit Ducati.
![Pebalap Alma Pramac Racing, Francesco Bagnaia, berpose di markas sekolah balap milik Valentino Rossi, VR46 Academy, di Tavullia, Italia, Selasa (29/1/2019). [AFP/Miguel Medina]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/02/18/86342-francesco-bagnaia.jpg)
Salah satu tugas pokok Gabarrini pada kejuaraan MotoGP 2019 ini adalah membantu Francesco Bagnaia beradaptasi dengan cepat di lingkungan barunya.
Seperti diketahui, musim ini menjadi debut salah satu murid dari jebolan sekolah balap milik Valentino Rossi, VR46 Academy.
Francesco Bagnaia memutuskan naik ke kelas MotoGP setelah keluar sebagai juara dunia Moto2 musim lalu.
![Juara Dunia Moto2 2018, Francesco Bagnaia, menjadi salah satu wajah baru yang akan meramaikan persaingan di kelas MotoGP 2019. [AFP/Jure Makovec]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/01/07/84511-francesco-bagnaia.jpg)
Gabarrini sangat terkesan dengan kualitas yang dimiliki pebalap kelahiran Turin, Italia, 14 Januari 1997 tersebut.
Baca Juga: Senggolan Motor, Pebalap Nasional M Zaki Meninggal Ditikam
Bahkan, dia tak sungkan menyamakan kualitas Bagnaia dengan Marc Marquez.
"Saya sudah tahu kualitas Marquez. Saya bersama dia dalam debutnya di kelas MotoGP. Kemampuan Marquez mengingat apa yang telah dipelajarinya membuat saya terkesan," kata Gabarrini.
"Dia belajar sangat cepat dalam memahami sebuah aspek seperti gaya membalap, setelan motor, dan lain-lain. Kualitas ini juga dimiliki Pecco—sapaan akrab Bagnaia," tambahnya dikutip dari Speedweek, Senin (18/2/2019).
Gabarrini juga memuji Francesco Bagnaia yang sangat cepat beradaptasi dengan motor Desmosedici GP18, motor yang digunakan para pebalap pabrikan Ducati di MotoGP musim lalu.
Maka dari itu, dia pun tak heran bila Bagnaia mampu melesat bertengger di posisi kedua, di bawah pebalap pabrikan Ducati, Danilo Petrucci, pada hari terakhir tes pramusim di Sirkuit Sepang, 8 Februari lalu.
![Pebalap Alma Pramac Racing, Francesco Bagnaia, saat melakukan tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, Jumat (8/2/2019). [AFP/Mohd Rasfan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/02/18/44155-francesco-bagnaia.jpg)
Dalam tes tersebut, Bagnaia hanya terpaut 0,063 detik dari Petrucci yang keluar sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 1 menit 58,239 detik.