![Petinju Indonesia Daud Yordan (kiri) bersama pemilik Mahkota Promotion Raja Sapta Oktohari (tengah), dan Managing Director Mahkota Promotion Urgyen Rinchen Sim. [Dok. M-Pro]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/22/48476-daud-yordan-raja-sapta-oktohari-urgyen-rinchen-sim.jpg)
Dalam debutnya di kelas ringan, petinju yang kini berusia 32 tahun itu langsung menjalani duel perebutan sabuk lowong juara dunia kelas ringan IBO.
Pada pertarungan di Metro City, Australia, 6 Juli 2013 itu, Daud Yordan menang angka mutlak atas Daniel Brizuela dari Argentina.
3. Juara Dunia Kelas Ringan Super IBA
Hari Minggu, 17 November 2019, jadi hari yang penuh sejarah bagi pertinjuan Indonesia.
Di momen inilah Daud Yordan mengukir tinta emas sebagai petinju Indonesia pertama yang menggenggam sabuk juara dunia di tiga kelas berbeda.
![Petinju Indonesia Daud Yordan (kedua kiri ) berpose dengan petinju Afrika Selatan Michael Mokoena (kanan) disaksikan Presiden Direktur M-Pro Gustiantira Alandy (kiri) dan Managing Director M-Pro Urgyen Rinchen Sim (kedua kanan) dalam konferensi pers di Batu, Jawa Timur, Jumat (15/11/2019). [Antara/Ari Bowo Sucipto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/11/15/82829-daud-yordan-dan-michael-mokoena.jpg)
Prestasi itu diukir suami dari Angela Megaria Panuda ini usai menang TKO ronde kedelapan atas Michael Mokoena.
"Ini kado terbesar di penghujung tahun. Karena bisa raih prestasi ini. Ini prestasi yang luar biasa, baik untuk saya pribadi maupun Mahkota Promotion," ujar Daud Yordan usai pertarungan.