Suara.com - Chef de Mission (CdM) Indonesia di Olimpiade 2020, Rosan P. Roeslani, mengindikasikan cabang olahraga bulutangkis dan angkat besi masih menjadi andalan Indonesia untuk meraih medali.
Rosan mengatakan bahwa target Kontingen Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo adalah meraih hasil lebih baik dari edisi sebelumnya.
Pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia merebut tiga medali. Rinciannya satu emas dari cabor bulutangkis, dan dua perak dari angkat besi.
Medali emas dipersembahkan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sementara dua perak direbut Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg, dan Sri Wahyuni Agustiani (48 kg).
![Para penyumbang medali Indonesia di Olimpiade 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (kiri-emas), Sri Wahyuni Agustiani (kanan atas-perak), dan Eko Yuli Irawan (kanan bawah-perak) [AFP/Badminton Photo/Yves Lacroix]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/08/19/o_1aqhau0uj1hs7163uol66vs9l0a.jpg)
"Insya Allah target lebih baik dari itu. Pokoknya lebih baik. Karena saya masih harus ketemu sama mereka (induk cabor)," ujar Rosan usai bertemu Menpora Zainudin Amali di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
"Dari angkat besi itu selalu menyumbangkan medali, tapi belum pernah medali emas. Insya Allah bisa emas. Bulutangkis juga kami harapkan bisa menambah (jumlah medali emas)," sambungnya.
Pria yang juga menjabat ketua umum induk olahraga angkat besi (PB PABBSI) ini menambahkan pihaknya akan membentuk tim CdM Olimpiade 2020.
Tim tersebut bakal berkoordinasi dengan National Olympic Committee (NOC) Indonesia.
Baca Juga: Jonatan Menang, Hasil Lengkap Wakil RI di Babak Kedua Malaysia Masters
Tim CdM dan NOC Indonesia, kata Rosan, akan berusaha membantu cabor-cabor potensial dalam meloloskan sebanyak mungkin wakil ke Olimpiade 2020.