Yamaha Mulai Melesat Mengejar Marc Marquez, Apa Langkah Ducati?

Minggu, 02 Februari 2020 | 13:30 WIB
Yamaha Mulai Melesat Mengejar Marc Marquez, Apa Langkah Ducati?
Bos Ducati MotoGP, Gigi Dall'Igna. [AFP/Jure Makovec]

Suara.com - Menjelang bergulirnya MotoGP 2020, Yamaha sempat melakukan beberapa gebrakan dengan memperpanjang kontrak Maverick Vinales dan mempromosikan Fabio Quartararo.

Kemudian, Yamaha juga melengserkan Valentino Rossi serta 'memulangkan' Jorge Lorenzo.

Gebrakan tersebut merupakan salah satu manuver Yamaha yang paling serius setelah tim tersebut menjadi bulan-bulanan tim papan atas dalam beberapa musim terakhir.

Langkah-langkah Yamaha ini diprediksi bakal menjadi penantang kuat dari dominasi Marc Marquez. Namun, langkah tersebut rupanya membuat Ducati merasa kecolongan. 

"Tentu saja pasar pembalap 2021 bakal mulai sesegera mungkin, seseorang harus melakukan langkah pertama dan Yamaha telah melakukannya," ujar Gigi Dall'Igna, manajer Ducati, dikutip dari Crash.

Terkait manuver sang rival, kubu Ducati merasa masih perlu menunggu dan melihat situasi terlebih dahulu.

Danilo Petrucci (kiri) dan Andrea Dovizioso menjadi andalan tim Ducati untuk MotoGP 2020. [Instagram/ducaticorse]
Danilo Petrucci (kiri) dan Andrea Dovizioso menjadi andalan tim Ducati untuk MotoGP 2020. [Instagram/ducaticorse]

"Kami harus memulai 2020 lebih dahulu baru kita bakal menentukan langkah," tutur Gigi.

Walaupun gagal mendatangkan Maverick Vinales dari Yamaha, tetapi Ducati masih memiliki banyak opsi yang perlu dilihat perkembangannya.

Misalnya Johann Zarco yang baru bergabung dengan tim Avintia Ducati, serta Jack Miller yang terus mengalami tren positif bersama tim Pramac Ducati.

Baca Juga: SBY Disebut Baper di Kasus Jiwasraya, Anak Buah Pasang Badan

Belum lagi taji Danilo Petrucci yang masih dinanti.

"Saat saya mandatangkan Petrucci, saya memberinya satu tahun kontrak dengan opsi perpanjangan satu tahun. Jadi inilah target di masa depan," ujar manajer tim pabrikan Ducati tersebut.

Ia juga menyiratkan bahwa timnya hanya ingin mendatangkan satu lagi 'kartu as' jika saja dua pembalap mereka kurang kompetitif.

"Tentu saja saya lebih suka mempunyai satu pembalap untuk didiskusikan kontraknya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI