Dipaksa Mundur dari All England, Ketum PBSI: Mental Atlet Indonesia Down

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 18 Maret 2021 | 12:50 WIB
Dipaksa Mundur dari All England, Ketum PBSI: Mental Atlet Indonesia Down
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menjadi runner-up All England 2020 usai kalah dari wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, Minggu (15/3). [Humas PBSI]

Suara.com - Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna mengungkapkan bahwa mental para pebulutangkis Indonesia menurun selepas dipaksa mundur dari ajang All England 2021.

Agung menyebut bakal segera berbicara dengan Marcus Fernaldi Gideon dan kawan-kawan via daring untuk memberikan semangat dan motivasi.

"Sekarang teman-teman [atlet] diminta karantina. Tapi bagaimana besok nanti malam saya akan bicara dengan mereka," beber Agung Firman Sampurna dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/3/2021).

"Kondisi mereka [sejauh ini] bagus tapi mental turun pasti, secara diperlakukan seperti ini," tambahnya.

Tim Indonesia dipaksa mundur tepat saat babak pertama All England 2021 berlangsung pada Rabu (17/3/2021) malam WIB.

Seluruh wakil mulai dari atlet, pelatih, ofisial, hingga tenaga pendukung terpaksa mundur dari turnamen bulutangkis tertua di dunia itu atas permintaan pemerintah Inggris.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna memberikan sambutan dalam kunjungannya ke Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta, Kamis (19/11/2020). (ANTARA/HO/PP PBSI)
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna memberikan sambutan dalam kunjungannya ke Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta, Kamis (19/11/2020). (ANTARA/HO/PP PBSI)

Melalui email dari National Health Service (NHS) --badan kesehatan Britania Raya, wakil Indonesia diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat menaiki pesawat di mana salah satu penumpangnya dinyatakan positif Covid-19.

Pesawat yang dimaksud adalah maskapai yang ditumpangi wakil Indonesia saat transit dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021) lalu.

Keputusan itu jelas jadi pukulan telak bagi wakil-wakil Indonesia yang bertekad untuk meraih hasil terbaik di All England 2021, khususnya pasangan ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Baca Juga: Cium Kejanggalan All England 2021, PBSI: Ada Email dari Pemerintah Inggris

All England 2021 adalah turnamen penanda kembalinya pasangan berjuluk The Minions itu pasca absen mengikuti kompetisi kurang lebih satu tahun sejak All England 2020 Maret tahun lalu.

Marcus mengaku terpukul dengan insiden tersebut. Dia yang sudah sempat memainkan babak pertama bersama sang partner, Kevin Sanjaya Sukamuljo, tak habis pikir dengan apa yang terjadi.

Marcus mempertanyakan kecakapan BWF dalam menyelenggarakan turnamen di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, sebelum seluruh wakil Indonesia diminta mundur, para pemain telah lebih dulu menjalani tes usap PCR dengan hasil negatif Covid-19.

"Malam ini, kami terkejut mendengar kabar bahwa kami (pemain Indonesia dan ofisial) harus mundur dari All England karena adanya penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang terbang dalam satu pesawat bersama kami," tulis Marcus di Instagram.

"Harus diperhatikan bahwa BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini. Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif & kami juga diuji ulang pada saat kami tiba di hotel."

Lebih jauh, Marcus turut menyinggung beberapa peserta asal India, Denmark, dan Thailand, yang dinyatakan positif Covid-19 pada hari H pertandingan yang pada akhirnya diperbolehkan berlaga oleh BWF menyusul hasil tes negatif yang keluar beberapa jam kemudian.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI