Pandemi Tak Runtuhkan Tekad M-Pro Hidupkan Kembali Gairah Tinju Tanah Air

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 07 Juni 2021 | 16:21 WIB
Pandemi Tak Runtuhkan Tekad M-Pro Hidupkan Kembali Gairah Tinju Tanah Air
Presiden Direktur Mahkota Gustiantira Alandy (Suara.com/Dendi Afriyan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Menaikan lagi olahraga tinju harus dengan cara yang lebih kreatif, harus lebih dinamis. Partai-partai ekshibisi tak ush dinyinyirin juga," beber Gustiantira.

"Itu [pertarungan antara Mayweather vs Logan Paul] adalah bukti tinju itu masih jadi pusat perhatian dunia," tambahnya.

Ke depan, Tira yang menghimbau pegiat tinju agar jangan menganggap gelaran Mixed Martial Arts (MMA) sebagai ancaman, punya rencana untuk meniru apa yang dilakukan promotor-promotor dunia terkait menggelar duel-duel ekshibisi.

"Sempat berencana untuk membuat, cuma balik lagi keadaan masih naik turun. Kondisi masih belum jelas. Maksudnya ya kami tak malu-malu bahwa itu meniru, tetapi buat apa malu untuk meniru hal yang bagus. Itu [duel ekshibisi] bisa membangun jembatan antara generasi lama dan sekarang," beber Tira.

Ingin Meruntuhkan Citra Tinju yang Terkesan Kaku dan Menyeramkan

Selaras dengan rencana menjadikan tinju lebih menghibur, M-Pro Internasional disebut Tira juga ingin meruntuhkan citra tinju yang selama ini terkesan sebagai olahraga keras, kaku, dan menyeramkan.

Pada 2018, M-Pro sempat menggelar Mahkota Boxing Super Series di salah satu mal di Jakarta yakni Cilandak Towns Square.

Saat itu, kata Tira, pihaknya ingin melakukan sedikit test on the water untuk melihat demografi penonton tinju di Tanah Air, yang ternyata hasilnya cukup beragam.

"Waktu itu M-Pro sempat bikin duel di Citos. Itu sebenarnya kami ingin ngetes pasar. Kita selenggarakan secara gratis saat weekend di mana orang menghabiskan waktu dengan keluarga."

Baca Juga: Atlet Tinju Wanita Keturunan Jeneponto Wakili Jawa Barat di PON Papua

"Saya pikir yang menonton bakalan cuma komunitas tinju, ternyata banyak ibu-ibu yang nonton. Jadi ternyata pasarnya ada, tapi citra tinju awalnya sudah seram duluan, figure nya seram, meski jaman sekarang sudah agar berbeda," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI