Pada 2011, Palembang Bank Sumsel Babel menghentikan dominasi Samator dan Jakarta BNI yang silih berganti bersaing merebut gelar juara.
Palembang Bank Sumsel Babel menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Jakarta Sananta pada final musim 2011 dalam laga lima set yang berhasil 16-25, 25-19, 25-15, 20-25, 15-11.
Namun setelah itu, trofi kembali direbut Jakarta BNI 46 yang mengalahkan Semarang Bank Jateng 3-1 pada Proliga 2012 dengan 25-21, 21-25, 25-19, 29-27.
Palembang Bank Sumsel Babel akhirnya kembali menjadi yang terbaik pada musim berikutnya setelah pada 2013 mengalahkan Jakarta BNI 46 dengan 25-18, 25-19, 19-25, 25-21.
Setelah dalam empat musim tanpa gelar, Surabaya Samator kembali menunjukkan taji dengan meraih titel keempat pada musim 2014 setelah mengalahkan Jakarta Pertamina Energi 25-11, 25-14, 25-22.
Pada musim berikutnya, Surabaya Samator gagal mempertahankan titel usai kalah pada final melawan Jakarta Elektrik PLN dengan 19-25, 26-28, 22-25.
Surabaya Samator bangkit dengan kembali merengkuh titel Proliga 2016 setelah menyingkirkan Jakarta BNI Tapls 25-18, 25-22, 25-22 dalam pertandingan tiga set.
Namun pada 2017, Surabaya Samator yang gigit jari. Edisi ini giliran Jakarta Pertamina Energi yang menjadi juara setelah mengalahkan Palembang Bank Sumsel Babel dengan skor 3-0 (26-24, 25-15, 25-12).
Dalam dua musim terakhir pada 2018 dan 2019, Surabaya Samator yang menggunakan nama Surabaya Bhayangkara Samator kembali mengukuhkan status sebagai tim terkuat Proliga dengan menjuarai edisi ini.
Baca Juga: Miris! Atlet Voli Surabaya Kesulitan Berlatih Akibat Minim Lapangan
Pada 2018, Samator mengalahkan Palembang Bank Sumsel Babel dengan skor 3-1 (25-22, 25-16, 23-25, 30-28), sementara pada musim 2019, mereka mengalahkan Jakarta BNI 46 dalam pertandingan empat set dengan 23-25, 25-20, 26-24, 25-17.
Sementara itu Proliga pada dua tahun terakhir terkendala pandemi COVID-19. Pada 2019, kompetisi hanya berlangsung hingga semifinal, sedangkan pada 2020 tak terselenggara.
Memasuki musim baru Proliga 2022 diprediksi makin sengit. Semua tim memiliki pemain berkualitas. Terlebih lagi, penyelenggara akhirnya kembali memperbolehkan setiap tim diperkuat dua pemain asing.
Pada sektor putra, empat dari enam tim yang bersaing adalah wajah lama Surabaya Bhayangkara Samator, Palembang Bank Sumsel Babel, dan Jakarta Pertamina Pertamax.
Sementara sisanya hadir debutan Kudus Sukun Badak dan Bogor LavAni.