Kronologi Cedera Marcus Fernaldi Gideon hingga Harus Dioperasi Dokter yang Tangani Cristiano Ronaldo

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 30 Maret 2022 | 17:32 WIB
Kronologi Cedera Marcus Fernaldi Gideon hingga Harus Dioperasi Dokter yang Tangani Cristiano Ronaldo
Pebulu tangkis ganda putra nasional Marcus Fernaldi Gideon menceritakan kesan perdana saat tiba di Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo, Selasa. (Dokumentasi Komite Olimpiade Indonesia)

Suara.com - Pebulu tangkis spesialis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon harus naik meja operasi setelah hasil pemeriksaan dokter menemukan tulang yang tak seharusnya tumbuh di kedua pergelangan kaki atau angkle-nya.

Istri Marcus Fernaldi Gideon, Agnes Amelinda Gideon yang merupakan seorang dokter, menjabarkan kronologi bagaimana suaminya bisa mengalami cedera parah yang membutuhkan operasi.

Lewat Instagram Story, Agnes menjelaskan bahwa masalah pada ankle Marcus Fernaldi Gideon sudah terjadi cukup lama. Namun, kondisi sebelumnya tidak parah dan masih bisa ditangani lewat metode fisioterapi.

Lalu, ketika menjalani tur Eropa tahun lalu, kondisi pergelangan kaki Marcus kian memburuk. Tak hanya itu, partner dari Kevin Sanjaya Sukamuljo ini juga mengalami sakit perut.

Sakit perut Marcus bertambah parah ketika tampil dalam tiga turnamen di Bali pada akhir tahun lalu. Saat itu, pebulu tangkis 31 tahun itu kerap memukul-mukul perutnya kala bertanding.

Ternyata, Marcus mengalami robek di bagian otot perut. Hebatnya, Kevin/Marcus masih mampu melaju ke final di tiga turnamen itu dengan hasil satu gelar juara di Indonesia Open dan runner-up Indonesia Masters dan BWF World Tour Finals 2021.

"Pulang dari Bali, kami USG dan ternyata otot perutnya [Marcus] robek sampai perutnya itu kalau di pegang ada sedikit benjolan yang isinya darah --bukan hernia ya," tulis Agnes.

"Pantas ketika dikasih obat Tramadol tidak mempan dan masih sakit. Karena perutnya sakit, akhirnya menutupi rasa sakit di kedua [pergelangan] kakinya yang baru terasa ketika kondisi perut membaik."

"Lalu ketika persiapan All England kemarin, kakinya makin sakit. Di Birmingham, jalan normal saja dia tidak bisa. Jalannya sudah pincang-pincang. Sudah minum obat pun tetap sakit."

Baca Juga: Top 5 Sport: 10 Wakil Indonesia Ditarik Mundur dari Orleans Masters 2022, PBSI Buka Suara

Marcus pun melakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengetahui kondisi ankle-nya. Lalu diketahui hasilnya bahwa ada tulang tumbuh yang menusuk achiles-nya.

"Tulang ini idealnya di orang normal tidak ada. Ini terjadi karena proses radang terus-menerus (kronis) yang lama kelamaan membentuk jaringan tulang rawan dan akhirnya jadi keras dan padat," tutur Agnes yang kini memiliki dua anak  buah cintanya bersama Marcus Fernaldi Gideon.

"Nah, karena kakinya dipakai untuk aktivitas dengan impak tinggi, akhirnya radang terus-menerus dan hasilnya [tulang tumbuh] itu menusuk ototnya dan membuat sakit sekali."

Agnes mengatakan bahwa Marcus dan keluarga sejatinya ingin mencari opsi lain sebelum memilih jalan terakhir yakni operasi. Namun, setelah berdiskusi dengan dokter pelatnas PBSI, Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama, naik meja operasi dianggap jadi pilihan terbaik.

"Beliau [Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama] sudah menyarankan fisioterapi dan tindakan konservatif. Sudah kami coba, tapi tetap sakit," beber Agnes.

Demi mengakomodir kesembuhan Marcus, Profesor Nicolaas pada akhirnya menyarankan pemain jebolan klub PB Jaya Raya itu untuk menjalani operasi arthoskopi yakni prosedur medis untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan mengatasi berbagai masalah pada persendian.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI