Perempuan berusia 18 tahun itu menjelaskan, dia dan atlet senam ritmik tak diberangkatkan ke SEA Games 2021 karena dianggap kurang berprestasi.
Kurangnya dana pemerintah membuat atlet kurang diperhatikan. Apalagi, cabang olahraga yang digelutinya kurang populer.
Padahal, Sutjiati telah memiliki cukup bukti bila bicara soal prestasi. Dia pernah menyabet dua medali emas dan satu perak di ajang PON XX Papua 2020.
“Karena dikatakan kami belum cukup berprestasi, dikombinasikan dengan masalah pendanaan, kurangnya struktur organisasi yang efisien, dan minimnya perencanaan yang efektif,” ujarnya.
“Karena itu, kami memiliki banyak atlet yang telah menjadi korban dari sistem yang tidak maksimal ini,” ia melanjutkan.
Karena prestasi tersebut, Sutjiati sempat diiming-imingi untuk tampil di Olimpiade. Namun, alih-alih diberangkatkan, ia justru diminta mencari sponsor secara mandiri untuk membiayainya di ajang tersebut.
“Namun, dua bulan sebelum kejuaraan ini saya diberi tahu bahwa saya tidak diberangkatkan. Meskipun saya dan pelatih saya siap membayar biayanya dari kantong kami sendiri,” ujarnya.
[Muh Adif Setiawan]
Baca Juga: Dirtek PSSI Sebut Timnas Indonesia U-23 Jalani 3 Laga Uji Coba, Ini Jadwalnya