"Kami ini tidak digaji. Kami juga bukan pesaing akun medsos PBSI. Kami ini hanya akun kecil yang murni dari Badminton Lovers yang cinta bulu tangkis Indonesia," ungkapnya. Dengan situasi prestasi yang tengah lesu, Farhan berjuang agar bulu tangkis tetap diminati dan tidak kehilangan pamor di Indonesia.
Menanggapi berbagai keluhan yang muncul, Pengurus Bidang Humas PBSI, Dadi Krismantono, menegaskan bahwa PBSI berusaha mendengar kritik dan keluhan terkait prestasi maupun penyelenggaraan turnamen.
"Ini faktor kompleks. Kami akan mengerjakan apa yang bisa kami lakukan dalam ranah PBSI, seperti tidak menaikkan harga tiket dan meningkatkan kemudahan dalam pembelian," kata Dadi.
Ia juga menekankan bahwa prestasi atlet dipengaruhi oleh banyak faktor. "Di lapangan, segala kemungkinan bisa terjadi. Tapi kami tetap bekerja memperbaiki aspek yang dapat kami jangkau," lanjutnya.
Dadi juga menyoroti momentum kemenangan Indonesia di Thailand Masters dan Badminton Asia Mixed Team Championship sebagai momen positif yang bisa meningkatkan animo masyarakat terhadap bulu tangkis.
"Kami mendengarkan dan mengamati keluhan fans. Kami coba kerjakan yang bisa kami kerjakan," pungkasnya.