PBSI Evaluasi Hasil Tim Indonesia di Piala Sudirman 2025, Taufik Hidayat: Ini Butuh Chemistry

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 06 Mei 2025 | 14:58 WIB
PBSI Evaluasi Hasil Tim Indonesia di Piala Sudirman 2025, Taufik Hidayat: Ini Butuh Chemistry
PBSI Evaluasi Hasil Tim Indonesia di Piala Sudirman 2025, Taufik Hidayat: Ini Butuh Chemistry. [Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim bulu tangkis Indonesia harus puas membawa pulang medali perunggu dari ajang bergengsi Piala Sudirman 2025. Hasil ini memicu evaluasi mendalam dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), termasuk dari Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBSI.

Dalam pernyataannya usai menyambut kedatangan tim di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin malam (5/5), Taufik menekankan pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh.

Menurutnya, lima sektor dalam tim Indonesia belum memiliki kekuatan yang merata, yang menjadi faktor penting dalam kekalahan melawan tim kuat seperti Korea Selatan.

“Nanti kami evaluasi terkait dengan kekalahannya. Karena dari lima sektor ini, kita masih punya kekurangan. Tapi tak ada salahnya untuk terus belajar dari kesalahan,” ujar Taufik kepada ANTARA.

Taufik mengakui bahwa di balik capaian perunggu, ada pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan. Dibandingkan dengan kekuatan bulu tangkis China, Indonesia masih belum mampu menyaingi kekuatan merata di semua sektor, terutama di sektor tunggal putri, yang menjadi titik lemah Indonesia saat menghadapi negara-negara unggulan.

“Kalau bertemu China di final pun akan sulit, karena mereka punya kekuatan yang stabil di lima sektor,” jelasnya.

Sejarah dan Harapan Panjang

Sudah lebih dari tiga dekade sejak Indonesia terakhir kali mengangkat trofi Piala Sudirman, tepatnya pada tahun 1989. Meski sempat enam kali masuk final setelahnya—pada 1991, 1993, 1995, 2001, 2005, dan 2007—gelar juara belum juga berhasil diraih kembali.

Taufik menegaskan, untuk mencapai prestasi internasional, tidak ada jalan instan. Diperlukan proses panjang serta sinergi antara pengurus, pelatih, dan para atlet. Chemistry dan komunikasi menjadi kunci untuk membangun fondasi tim yang solid.

Baca Juga: Bukan Juara, Ini Target PBSI di Piala Sudirman 2025

“Ini butuh chemistry antara pengurus baru, pemain, dan pelatih. Kita harus realistis bahwa proses ini butuh waktu, tapi arah kita ke depan sudah lebih baik,” tambah Taufik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI