Pertandingan tersebut sekaligus menutup kiprah sektor tunggal putra Indonesia di Japan Open 2025, setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie lebih dulu tersingkir.
Fokus ke China Open 2025: Waktu untuk Naik Level
Dengan turunnya performa Ginting dan Jojo, perhatian kini tertuju pada Alwi Farhan.
China Open 2025 yang akan digelar pekan depan menjadi kesempatan besar bagi Alwi untuk membuktikan bahwa ia bisa belajar dari kekalahan dan tampil lebih dewasa di level Super 1000.
“Saya mau lihat proses kematangannya di China Open, permainannya bisa keluar lebih konsisten,” kata Indra Wijaya.
China Open adalah salah satu turnamen paling bergengsi dalam kalender BWF, dengan hadiah besar dan diikuti hampir seluruh pemain top dunia.
Tekanan dan intensitas pertandingan di sana akan lebih tinggi dibanding Japan Open, dan ini menjadi ujian mental sekaligus peluang emas bagi Alwi untuk naik level.
Berdasarkan data BWF per Juli 2025, Alwi saat ini masih berada di luar 30 besar dunia.
Namun dengan performa yang terus membaik, ia punya peluang menembus papan atas jika bisa menjaga konsistensi dan meningkatkan aspek non-teknis yang disebut pelatihnya.
Baca Juga: Indonesia Open 2025: Hanya Lima Wakil Indonesia yang Lolos ke Perempat Final
PBSI sendiri harus mulai mempertimbangkan regenerasi serius di sektor tunggal putra.
Dengan Ginting yang belum sepenuhnya pulih dan Jojo yang belum stabil, pemain muda seperti Alwi menjadi harapan baru.