Akibat Blackout PLN, Smartfren Merugi

Rabu, 07 Agustus 2019 | 10:05 WIB
Akibat Blackout PLN, Smartfren Merugi
Deputy CEO Smartfren, Djoko Tata Ibrahim (kanan) di Jakarta, Selasa (7/8/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemadaman listrik alias blackout PLN yang terjadi di kawasan Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Minggu (5/8/2019) lalu mengakibatkan kerugian bagi banyak pihak.

Hal ini rupanya dialami juga oleh Smartfren. Di hari tersebut, pendapatan harian mereka mengalami penurunan hingga 10 persen.

"Penerimaan Smartfren berkurang 10 persen, tetapi tidak termasuk laporan rugi laba. Karena nggak semua daerah padam. Penurunan lebih dikarenakan pengguna sulit top-up hari itu. Tapi keesokannya orang bisa langsung top-up lagi," kata Djoko Tata Ibrahim, Deputy CEO Smartfren selepas menghadiri peluncuran Xiaomi Redmi 7A di Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Meski dilanda mati listrik, tetapi kejadian itu tidak serta merta mematikan infrastruktur perusahaan. Bahkan, kata Djoko, Smartfren tidak menemui kendala selama pemadaman karena mereka punya baterai di setiap BTS.

"Kami cukup bangga juga karena Smartfren menjadi last man standing di beberapa tempat. Artinya, di saat yang (opertor) lain sudah pada berguguran, tapi kami masih tetap menyala," jelas Djoko.

Lebih lanjut soal tenaga cadangan BTS, bos Smartfren ini mengklaim, baterai di BTS mereka sanggup bertahan 4 sampai 6 jam. Tapi setelah 4 jam, pihaknya langsung mengisi ulang baterai tersebut menggunakan genset. Jika baterai sudah penuh kembali, tim Smartfren akan berpindah mengisi baterai di BTS yang lainnya.

Ilustrasi BTS Smartfren. [PT Smartfren Telecom Tbk]
Ilustrasi BTS Smartfren. [PT Smartfren Telecom Tbk]

"Kami kemarin sudah mobilisasi jadi semua ada baterai, genset yang ada kami kerahkan semua, terutama kan yang ada hub-hub yang penting yang mesti nyala," imbuhnya.

"Di antara 15-20 ribuan BTS, kami hanya kena 2.000-an dan sampai sore itu cuma 1000-an BTS, sampai malam itu selesai recovery, terutama di wilayah Jabodetabek dan Bandung," tandas Djoko.

Baca Juga: Kekinian, Smartfren Hadirkan Teknologi eSIM Pertama di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI