“Tapi kalau dibilang niru Amerika ya enggak pastinya,” katanya.
Wishnutama mengatakan perubahan logo instansi yang dipimpinnya dengan mengadopsi lambang negara Garuda Pancasila lebih karena ingin mewadahi spirit dari ideologi.
“Ini penting buat Kemenparekraf, ideologi ke-Pancasilaan itu makanya Pancasila sebagai lambang digunakan dan enggak ada salahnya kan. Kalau dicari mirip-mirip ya logo satu sama lain ya mirip saja, tapi bukan berarti niru,” katanya.
Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk melihat suatu persoalan secara utuh, tidak setengah setengah.
“Artinya begini itu kan logo kementerian itu baru akan dirilis yang dicapture-kan separuh-separuh ya kan artinya akan ada logo ‘nation branding’-nya,” katanya.
Ia menekankan ke depan akan segera diluncurkan logo “nation branding” yang baru yang disebutkannya akan mengandung unsur kekinian dan lebih relevan dengan zaman sekarang.
“Tapi akhirnya ketika dilink-kan dengan konsep kementerian yang resmi dan promosi ya kita harus keliatan kontras; ini branding promosi, ini logo kementerian,” kata Wishnutama.