Mereka yang berusia antara 18-35 tahun memiliki kemungkinan lebih besar untuk memilikinya.
Patut juga dicatat bahwa angka itu masuk dalam kategori rendah dari keseluruhan jumlah sampel darah yang diambil dari mereka yang pernah berhubungan dengan hewan.
Yang lebih penting lagi, para peneliti menemukan sejauh ini tidak ada penularan antar manusia.
Mereka juga menemukan virus tersebut menyerang jalur pernapasan manusia.
Kebanyakan manusia tidak memiliki antibodi terhadap virus G4 ini, yang berarti kebanyakan kekebalan tubuh tidak memiliki kemampuan untuk mencegah masuknya virus tersebut karena mereka terinfeksi virus G4.
Secara umum, kesimpulannya adalah virus ini sudah ada selama beberapa tahun terakhir, bisa meloncat dari babi ke manusia, dan memiliki potensi untuk menjadi pandemi.
China sudah memiliki sistem pemantauan terhadap flu burung, babi dan manusia yang bagus.
Bila manusia mengidap virus ini bagaimana kemungkinannya?
Kita belum memiliki bukti yang banyak untuk mengetahui seberapa parah mereka yang mengidap virus baru tersebut.
Baca Juga: Ahli Virus Thailand: Flu Babi Jenis Baru Bukan Ancaman Langsung
Namun sejauh ini bisa dikatakan mereka yang pernah mengidap tidak merasakannya.
Dalam laporan yang sudah diterbitkan, tidak banyak disebut mengenai sampel penelitian, tidak ada pula laporan mengenai mereka yang meninggal karena virus.
Juga belum ada tanda-tanda virus baru ini sudah menyebar ke berbagai kawasan di China kecuali di tempat ditemukan.
China memiliki sistem pemantauan flu yang bagus dan sejauh ini kita tidak perlu merasa panik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan memantau dengan seksama perkembangan ini dan menambahkan "ini juga memberikan pertanda jika kita tidak bisa meremehkan hal berkenaan dengan flu".
Bagaimana selanjutnya?