Bulan dan Jupiter dapat terlihat pada titik tertinggi di langit pukul 20:36 WIB dengan ketinggian 73 derajat di atas cakrawala selatan, sebelum menghilang pada pukul 02:16 WIB di bawah 8 derajat di atas cakrawala barat.
![Pendekatan Bulan dan Jupiter. [In the Sky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/03/28583-pendekatan-bulan-dan-jupiter.jpg)
Sementara Bulan dan Saturnus akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 21:12 WIB dengan ketinggian 74 derajat di atas cakrawala selatan dan dapat terus diamati sampai sekitar 02:51 WIB hingga akhirnya tenggelam di bawah 7 derajat di atas cakrawala barat.
![Pendekatan Bulan dan Saturnus. [In the Sky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/03/41749-pendekatan-bulan-dan-saturnus.jpg)
Saat melakukan pendekatan, ketika benda langit ini akan terlihat seperti membentuk formasi segitiga. Pengamat dapat melihat detail Jupiter dan Saturnus menggunakan bantuan alat seperti teleskop.
5. Hujan meteor Aurigid
Hujan meteor Aurigid berlangsung mulai 28 Agustus hingga 5 September, tetapi puncak meteor terjadi pada 31 Agustus mendatang.
![Hujan meteor Aurigid. [In the Sky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/03/81870-hujan-meteor-aurigid.jpg)
Selama periode ini, pengamat dapat mengamati hujan meteor di konstelasi Auriga. Hujan meteor Aurigid tidak akan terlihat sebelum sekitar 01:36 WIB ketika titik cahayanya naik di atas cakrawala timur dan akan tetap aktif sampai fajar menyingsing sekitar pukul 05:34 WIB.
Aurigid termasuk dalan jenis meteor minor sehingga intensitas saat puncaknya tidak akan tampak terlalu banyak. Dalam kondisi cuaca cerah, pengamat dapat melihat 6-10 meteor per jam.
Daftar di atas merupakan fenome langit Agustus 2020 yang bisa diamati di Indonesia. Untuk mendapatkan pengalaman pengamatan terbaik, disarankan untuk membeli alat bantu seperti teleskop.
Baca Juga: Masuk Februari 2020, Ini Peristiwa Langit yang Bisa Diamati