Suara.com - Penelitian terbaru menyebut bahwa kemungkinan permukaan planet Mars pernah tertutup lapisan es, sebelum menjadi kering dan berdebu seperti sekarang.
Tampaknya, para ilmuwan tampaknya terinspirasi dari tampilan Pulau Devon di Arktik yang kering dan dingin. Menurut analisis baru, beberapa lembah planet Mars mungkin terbentuk melalui proses serupa, dengan yang bersembunyi di bawah es Pulau Devon.
"Jika kita melihat Bumi dari satelit, kita akan melihat banyak lembah, beberapa dibuat oleh sungai, beberapa dibuat oleh gletser, beberapa dibuat oleh proses lain, dan setiap jenis memiliki bentuk berbeda. Planet Mars serupa, di lembah-lembah itu terlihat sangat berbeda satu sama lain, menunjukkan bahwa banyak proses berperan untuk mengukir mereka," kata Anna Grau Galofre, penulis utama penelitian dan ahli geofisika di Arizona State University.
Menurut Galofre, salah satu proses tersebut bisa menjadi air lelehan yang mengalir di antara lapisan es dan tanah di bawahnya.
Erosi seperti itu, menghasilkan pola lembah berbeda dari yang dihasilkan oleh sungai mengalir bebas. Banyak lembah Planet Mars, yang dipelajari para ahli, tampaknya lebih cocok untuk model pembentukan lapisan es itu.
Dilansir dari Live Science, Sabtu (8/8/2020), Galofre dan rekan-rekannya melakukan penelitian dengan peta rinci yang dihasilkan oleh Mars Orbiter Laser Altimeter, milik pesawat luar angkasa Mars Global Surveyor NASA dan telah mempelajari Mars antara 1997 dan 2001.
Para ilmuwan mengembangkan program yang menggabungkan enam karakteristik berbeda, tentang masing-masing lebih dari 10.000 segmen lembah. Kemudian, mereka membandingkan setiap cluster dengan atribut berdasarkan empat skenario formasi berbeda.
Menurut analisis tersebut, 22 dari 66 jaringan yang dievaluasi paling cocok dengan pola yang dibentuk oleh air lelehan yang mengalir di bawah gletser.
Sembilan pola kecocokan terbaik lainnya dibentuk oleh gletser itu sendiri, sedangkan 14 pola kecocokan terbaik dibentuk oleh sungai. Sebagian besar sisanya tidak cukup cocok untuk skenario formasi tertentu.
Baca Juga: Ratusan Gajah Mati Massal di Afrika, Misterinya Mulai Terungkap
Para peneliti juga menemukan bahwa lembah yang tampak seperti terbentuk oleh air lelehan mengalir di bawah gletser tersebar di seluruh Mars.
Sedangkan, lembah yang tampaknya terbentuk oleh sungai terkonsentrasi di sekitar Arabia Terra, wilayah Mars sangat tua.
![Planet Mars. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/14/71928-planet-mars.jpg)
Sungai dan air yang mencair dan mengalir di bawah gletser menyiratkan satu perbedaan utama tentang lingkungannya, yaitu suhu.
Para ilmuwan berpendapat bahwa penelitian baru ini cocok dengan teori terbaru, planet Mars mungkin lebih dingin di masa lalu daripada yang dikemukakan hipotesis lain.
"Selama 40 tahun terkahir, sejak lembah Mars pertama kali ditemukan, asumsinya adalah bahwa sungai pernah mengalir di Mars, mengikis dan menghasilkan semua lembah ini. Kami mencoba menggabungkan semuanya dan mengajukan hipotesis yang belum benar-benar dipertimbangkan," tambah Galofre.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Geoscience yang terbit pada 3 Agustus lalu.