Teknik Perawatan Berusia 100 Tahun, Diklaim Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

Rabu, 26 Agustus 2020 | 08:39 WIB
Teknik Perawatan Berusia 100 Tahun, Diklaim Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19
Tes Antibodi Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama pandemi flu Spanyol pada 1918, para dokter menemukan teknik perawatan pasien sakit parah dengan darah yang sudah sembuh.

Terapi yang dikenal sebagai plasma penyembuhan ini, membantu mengurangi kematian di antara orang-orang dengan infeksi akut.

Sekarang, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah mengeluarkan otorisasi darurat untuk penggunaan terapi serupa pada pasien virus Corona (Covid-19).

Antibodi berkembang dalam plasma, bagian dari respons alami tubuh terhadap patogen asing.

Foto-foto pandemi flu Spanyol tahun 1918 (Facebook)
Foto-foto pandemi flu Spanyol tahun 1918 (Facebook)

Ide di balik pengobatan ini adalah untuk membantu orang sakit meningkatkan respons antibodi terhadap virus, dengan mentransfer plasma secara intravena dari orang yang sudah memiliki antibodi.

"Yang benar-benar kami butuhkan adalah obat yang apabila diberikan lebih awal dapat mencegah orang yang bergejala membutuhkan rawat inap," kata Dr. Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, seperti dikutip Science Alert, Rabu (26/8/2020).

Para ahli menyebut penyembuhan plasma sangat menjanjikan dalam hal itu. Otorisasi penggunaan darurat yang dikeluarkan FDA, akan memungkinkan dokter untuk memberikan pengobatan lebih awal selama infeksi, yang diyakini paling efektif.

Badan itu diharapkan mengesahkan pengobatan plasma minggu lalu, tetapi sempat ditunda setelah pejabat kesehatan federal, termasuk Fauci, meminta lebih banyak data dari uji coba kontrol acak.

Dr Thomas File, Presiden Infectious Diseases Society of America, mengatakan data pengobatan yang tersedia masih kurang.

Baca Juga: WHO Ragu Terapi Plasma Darah Ampuh Obati Covid-19, Kenapa?

"Meskipun data hingga saat ini menunjukkan beberapa sinyal positif bahwa plasma penyembuhan dapat membantu dalam mengobati orang dengan Covid-19, terutama jika diberikan pada awal munculnya penyakit, kami kekurangan data uji coba terkontrol secara acak yang kami perlukan untuk lebih memahami kegunaannya dalam Covid-19," kata File dalam sebuah pernyataan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI