Suara.com - Pendiri SpaceX, Elon Musk, mengatakan bahwa ia dan keluarganya tidak akan memakai vaksin virus Corona (Covid-19), bahkan jika vaksin itu sudah tersedia.
Miliarder berusia 49 tahun itu mengungkapkan hal yang mengejutkan selama penampilannya di podcast opini New York Times, belum lama ini.
"Saya tidak berisiko, begitu pula anak-anak saya," kata Musk kepada Kara Swisher, pembawa acara podcast tersebut tentang alasan di balik petusannya, seperti dikutip New York Post, Kamis (1/10/2020).
Pemilik Tesla itu pun juga mengecam lockdown nasional sebagai situasi tanpa kemenangan yang telah mengurangi kepercayaannya pada manusia. Musk sebelumnya, menyebut karantina yang dilakukan secara luas sebagai "tidak etis" dan "tahanan rumah de facto".
![Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/03/11084-vaksin-covid-19.jpg)
Alih-alih melakukan tindakan pembersihan (sweeping) saat ini, Musk menyarankan lockdown atau penguncian yang lebih ditargetkan, di mana siapa pun yang berisiko harus dikarantina sampai pandemi berlalu.
Swisher mengkritik sarannya dengan mengatakan bahwa manusia berpotensi mati dalam proses tersebut.
"Semua orang (akan) mati," balas Musk.
Musk menilai karantina adalah tindakan yang konyol dan untuk menekankannya, Musk membual bahwa SpaceX tidak melewatkan satu hari pun sepanjang pandemi.
"Kami mendapatkan izin keamanan nasional karena kami melakukan pekerjaan keamanan nasional. Kami mengirim astronot ke ISS dan kembali," tambah Musk.
Baca Juga: Ridwan Kamil Prediksi Vaksinisasi Massal Efektif 2022
Tak hanya itu, belakangan Musk juga membahas kritik Bill Gates atas skeptisismenya terhadap virus Corona, yang oleh Musk disebut "bodoh" pada Maret lalu.