Suara.com - Para ilmuwan memperingatkan mega tsunami yang tak terduga bisa terjadi karena pencairan gletser Alaska.
Mega tsunami itu dipicu oleh longsoran batu tidak stabil setelah pencairan gletser, yang kemungkinan besar akan terjadi dalam dua dekade mendatang. Namun, para ahli khawatir bencana itu dapat terjadi dalam 12 bulan mendatang.
Potensial bencana itu telah diperingatkan pada Mei oleh para ilmuwan yang menulis surat terbuka kepada Departemen Sumber Daya Alam Alaska (ADNR).
Para ahli mengkhawatirkan daerah bernama Prince William Sound yang terletak di sepanjang pantai selatan Alasa. Wilayah ini telah mengalami penyusutan gletser, yang menyebabkan ketidakstabilan di lereng gunung di Barry Arm, tepatnya di atas Gletser Barry.
![Ilustrasi Alaska. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/03/26/57247-alaska.jpg)
"Kami, sekelompok ilmuwan dengan keahlian dalam perubahan iklim, tanah longsor, dan bahaya tsunami, telah mengidentifikasi lereng gunung yang tidak stabil di atas kaki Gletser Barry di Barry Arm, 60 mil sebelah timur Anchorage, yang berpotensi menimbulkan tsunami," tulis para ilmuwan dalam surat terbuka tersebut.
Dilansir dari The Sun, Selasa (20/10/2020), tsunami tersebut dapat berdampak pada daerah yang sering dikunjungi wisatawan, kapal penangkap ikan, dan pemburu.
"Kami yakin tsunami yang diakibatkan oleh tanah longsor ini mungkin akan terjadi dalam tahun depan dan kemungkinan besar dalam 20 tahun," tambah para ilmuwan.
Citra satelit telah menunjukkan bagaimana pencairan es di gletser telah menyebabkan area berbatu yang luas terbuka.
Hal ini bisa berarti bahwa tanah longsor yang bergerak lambat sudah terjadi, tetapi jika sebagian besar lereng gunung runtuh, itu bisa menimbulkan konsekuensi yang lebih mengerikan.
Baca Juga: Waspadai Gempa Kembar Mentawai, Ingat Tsunami 2010
Prince William Sound merupakan salah satu daerah terpencil di mana perairan di sekitarnya sering dikunjungi oleh perahu, termasuk kapal pesiar.