Proses tersebut pada dasarnya mensimulasikan pembentukan atmosfer planet sejak dini.
Para ilmuwan menemukan uap air menjadi gas utama yang dihasilkan oleh meteorit selama proses pemanggangan.
Tetapi bebatuan juga menghasilkan sejumlah besar karbon monoksida, karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas hidrogen serta hidrogen sulfida.
![Selidiki atmosfer planet asing dengan memanggang meteorit. [US Santa Cruz]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/20/53785-selidiki-atmosfer-planet-asing-dengan-memanggang-meteorit.jpg)
Tim membandingkan temuan yang telah dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy pada 15 April tersebut dengan prediksi yang dibuat berdasarkan komposisi meteorit.
"Secara kualitatif, kami mendapatkan hasil yang sangat mirip tetapi ada juga beberapa perbedaan," jelas Thompson.
Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan memanaskan meteorit untuk mempelajarinya. Para ahli berharap dapat melanjutkan pekerjaan ini dengan lebih banyak meteorit di masa mendatang.