Verizon Resmi Lepas Yahoo Senilai Rp 72 Triliun

Rabu, 05 Mei 2021 | 16:00 WIB
Verizon Resmi Lepas Yahoo Senilai Rp 72 Triliun
Verizon. [Facebook/@verizon]

Suara.com - Perusahaan komunikasi Amerika Serikat, Verizon, resmi menjual aset medianya, seperti Yahoo dan AOL ke perusahaan ekuitas Apollo Global Management.

Nilai transaksi tersebut mencapai 5 miliar dolar AS atau Rp 72,1 triliun.

Melansir dari NBC News, Rabu (5/5/2021), Verizon akan melepas saham mayoritas dan mempertahankan 1 persen, di perusahaan yang namanya akan diganti menjadi 'Yahoo' saja.

Transaksi tersebut juga membuat Apollo akan memiliki beberapa media online di bawah naungan Yahoo dan AOL seperti TechCrunch, Yahoo Finance, dan Engadget.

Verizon sebelumnya membeli AOL pada 2015 lalu dengan harga 4,4 miliar dolar AS atau Rp 63,5 triliun, sementara Yahoo dibeli seharga 4,5 miliar atau Rp 64,9 triliun.

Jika digabungkan, maka Verizon telah membeli keduanya seharga 8,9 miliar dolar AS atau 128,5 triliun. Artinya, rugi 3,9 miliar dolar AS dari penjualan saat ini.

Logo Yahoo. [Yahoo]
Logo Yahoo. [Yahoo]

Alasan Verizon melepas aset medianya diyakini karena mereka mau fokus ke bisnis jaringan nirkabel atau layanan internet lainnya.

Tahun lalu, Verizon juga menjual HuffPost ke BuzzFeed, yang kemudian dilanjutkan menjual Tumblr dan menutup layanan Yahoo Answers.

Sebelumnya, Verizon berambisi mengubah Yahoo dan AOL menjadi raksasa media online yang dapat menyaingi Google dan Facebook, khususnya di bisnis periklanan.

Baca Juga: Catat Waktunya! Selamat Tinggal Yahoo Answer

Di bawah kepemimpinan CEO AOL Tim Armstrong saat ini, Yahoo dan AOL bakal digabungkan menjadi divisi media online baru Verizon yang disebut Oath.

Sayangnya, proyek Oath gagal dan Armstrong kemudian cabut dari perusahaan pada 2018.

Oath kemudian kembali mengganti nama menjadi Verizon Media Group pada 2018 dan dijalankan oleh Guru Gowrappan. Ia juga tetap menjadi CEO meskipun kepemilikan sudah diambil ke Apollo.

Dengan penjualan Yahoo dan AOL, Verizon menandakan bahwa mereka tidak lagi tertarik pada media.

Berbeda dengan pesaingnya, AT&T masih mencoba mengembangkan Warner Media sebagai pesaing streaming dari Netflix dan Disney. Comcast, penyedia internet lainnya, masih dalam bisnis media juga dengan NBCUniversal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI