Dilansir dari Space.com, Selasa (11/5/2021), para ilmuwan di NASA menggunakan informasi yang dimiliki untuk memprediksi, bagaimana awan debu akan berinteraksi dengan Bumi.
![Logo NASA. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/04/22/99835-logo-nasa.jpg)
Salah satu tujuan besarnya adalah untuk menentukan bagaimana model ini dapat menginformasikan kehadiran meteor di masa depan.
Menurut Janches, hujan meteor Finlay-id ini akan sulit diamati karena sangat lambat. Kecepatan masuknya ke atmosfer Bumi diperkirakan 6,8 mil per detik.
Untuk melihat meteor Finlay-id, pengamat memerlukan instrumen yang mampu mendeteksi partikel berukuran butiran pasir saat memasuki atmosfer Bumi.
Pengamat juga harus berada di wilayah selatan. Beberapa pengamatan mungkin dapat dilakukan di Afrika Selatan atau Selandia Baru, namun Janches meyakini selatan Argentina adalah lokasi terbaik untuk pengamatan.