Hewan ini mencari makan dengan membuka mulutnya sekitar 90 derajat sebelum menerjang dengan kecepatan tinggi.

Terjangan ini menghasilkan tarikan yang memaksa air bersama dengan mangsanya masuk ke dalam mulut.
Pakar paus mengatakan bahwa kemungkinan kecelakaan ini disebabkan karena penyelam berenang terlalu dekat dengan makanan paus.
Hewan itu tidak melihat adanya manusia di dekatnya. Satu-satunya paus yang mampu memakan manusia mungkin adalah paus sperma.
Begitu berada di dalam salah satu dari empat perut paus sperma, manusia kemungkinan akan mengalami sesak napas.
Meski begitu, tidak ada laporan yang dapat dipercaya bahwa manusia pernah mengalami hal itu.