Vaksin tersebut mengandalkan messenger RNA, kode genetik yang masuk ke dalam sel manusia untuk membuatnya menghasilkan antibodi yang secara khusus, disesuaikan dengan virus Corona.
Hasil uji coba Pfizer menunjukkan bahwa vaksin itu 95 persen efektif dalam 28 hari sejak dosis pertama.
Namun, bukti nyata yang dihasilkan pada Maret 2021 menunjukkan vaksin itu 97 persen efektif dalam mencegah gejala Covid-19 setelah dosis kedua.
Pada bulan yang sama, Pfizer mengumumkan bahwa vaksin itu 100 persen efektif dalam mencegah Covid-19 di antara anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.
Dalam studi yang diterbitkan oleh Public Health England (PHE) pada 22 Mei, menunjukkan vaksin Pfizer adalah 88 persen efektif terhadap varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India.
Sementara itu, vaksin 93 persen efektif pada varian Alpha, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, setelah pemberian dua dosis vaksin.
![Pfizer. [Kenzo Tribouillard/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/29/53004-pfizer.jpg)
Sedangkan data dari Pfizer menunjukkan vaksinnya 100 persen efektif melawan varian Beta dari Afrika Selatan.
Untuk penyimpanan, Pfizer memiliki satu kelemahan. Vaksin ini harus disimpan pada suhu minus (-) 70 derajat Celcius.
Baca Juga: Singapura: Warga yang Disuntik Vaksin Sinovac Akan Diperlakukan Khusus